Mohon tunggu...
Rindang Ayu
Rindang Ayu Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga mulai menekuni bidang sosial keagamaan

Wanita jawa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Memahami Perbedaan "Hadis" dan "Sunnah", Jangan Sampai Salah

31 Oktober 2020   15:43 Diperbarui: 17 Mei 2021   10:44 30264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kitab Shahih Muslim, salah satu dari 6 kitab hadis yang mashur (Gambar: dok. pribadi)

Dengan demikian maka Sunnah (as-Sunnah) dan Hadis (al-Hadits), secara sederhana dapat didefinisikan sebagai berikut:

Sunah (as-Sunnah) adalah segala prilaku atau kebiasaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad, yang berhubungan dengan hukum syara' dan diikuti oleh para sahabat. 

Hadis (al-Hadits) adalah dokumen yang memuat informasi tentang perkataan, perbuatan dan sikap Nabi Muhammad, baik yang berkaitan dengan hukum syara' maupun tidak.

Secara substansial as-Sunnah merupakan penjelas bagi hukum-hukum syara' yang termuat di al-Qur'an. Sedangkan al-Hadits cakupannya lebih luas, berkaitan dengan hukum syara' maupun yang lain.

Pada akhirnya bisa dikatakan bahwa antara hadis dan sunnah dapat dikatakan sama sekaligus berbeda, atau identik tapi punya perbedaan.

Tabel persamaan dan perbedaan antara Sunnah dan Hadis (Gambar: dok. pribadi)
Tabel persamaan dan perbedaan antara Sunnah dan Hadis (Gambar: dok. pribadi)

Bid'ah, Bila Tidak Ada Dalil Hadis?

Islam adalah agama yang sempurna. Semua hal sudah diatur dalam al-Qur'an dan al-Hadits. Kesempurnaan Islam tidak perlu ditambah apalagi dikurangi. Apabila ada perbuatan yang tidak ada tuntunannya (dalam hadis) maka itu adalah perbuatan mengada-ada alias bid'ah, yang sesat dan menyesatkan.

Benarkah pemahaman seperti itu? 

Telah dijelaskan, bahwa sunnah rasul 'tidak hanya' tertulis pada hadis, tetapi juga dari para ulama yang mengamalkan sunnah secara turun temurun. Dengan begitu maka kita tidak bisa memvonis bid'ah yang sesat terhadap satu perbuatan yang tidak ada dalilnya (di al-Qur'an maupun hadis).

Apakah bid'ah itu? Bisa dikatakan bid'ah apabila perbuatan itu benar-benar sebuah amalan yang 'sama sekali baru' dan tidak pernah diajarkan nabi sama sekali.

Banyak sahabat nabi mengamalkan suatu amalan yang tidak dilakukan oleh Rasulullah, tetapi diajarkan oleh Rasulullah. Misalnya Umar ibn Khattab yang memelopori "shalat tarawih berjamaah". Meskipun nabi tidak melakukan shalat tarawih berjamaah, namun shalat tarawih adalah ajaran nabi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun