Mohon tunggu...
Rinda Gusvita
Rinda Gusvita Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Institut Teknologi Sumatera

MSc on Agro-industry Technology. Saya philantropist yang senang membaca, jalan-jalan, berjuang untuk eco-friendly lifestyle, memetik pelajaran dari mana pun kemudian membagi-bagikannya. Bisa kontak saya di rindavita@gmail.com atau keep in touch lewat akun media sosial dan www.rindagusvita.com. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mala Siregar, Memancarkan Terang Bersama Light of Women

12 Mei 2015   08:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:08 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adakah diantara pembaca yang belum mengenalLight of Women? Sebuah komunitas yangakhir-akhir ini menjadi trending topic di kalangan blogger Indonesia. Komunitas yang membuat geger jagad blog dengan menggelar kompetisi tulisan pendek di blog. Sampai saat ini, telah tercatat lebih dari 134 cerita inspiratif yang terdaftar dan siap untuk di nilai oleh para juri. Kompetisi tersebut bertemakan #BeraniLebih. Makna dari tema itu sendiri adalah mendorong banyak orang untuk berani lebih melakukan sesuatu yang berbeda yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya untuk sebuah perubahan positif. Lomba yang harusnya ditutup akhir pekan lalu itu bahkandiperpanjang hingga 15 Mei 2015 karena panitia ingin mengetahui lebih jauh cerita inspiratif dari berbagai versi manusia.

Siapa sangka sosok di balik komunitas yang fokuspada isu anak dan perempuan itu masih sangat muda?

[caption id="attachment_416780" align="aligncenter" width="240" caption="Dok. Mala Siregar"][/caption]

Nama tenarnya Mala Siregar. Dia dilahirkan di Jakarta, dua puluh lima tahun silam. Usia yang biasanya identik dengan menikmati masa-masa muda dengan berbagai kesenangan. Usia yang baru beranjak mandiri dan asyik dengan karir di quarter life-nya. Tapi Mala, sapaan akrab perempuan ini, justru asyik dengan aktivitas sosialnya.

Semua berawal dari kerinduannya untuk membantu sesama. Mala dan teman-teman kampusnya di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia menjadi volunteer di berbagai organisasi sosial. Mereka mengajar anak jalanan. Kemudian Mala menjadi co-founder untuk membuat rumah belajar bagi anak-anak di pemukiman kumuh Jakarta Utara.

[caption id="attachment_416788" align="aligncenter" width="270" caption="Dok. Mala Siregar - Kecintaan Mala terhadap anak-anak"]

14313950122063251760
14313950122063251760
[/caption]

Menurut gadis dengan pembawaan riang itu, love is giving. Dia menyadari bahwa sebagai orang yang telah di cukupkan oleh Tuhan, kita pun harus berbagi. Karena Tuhan sudah begitu mengasihi kita, maka kita pun harus mengasihi sesama. Baginya itu sebagai ucapan syukur kepada Tuhan yang sudah memelihara dia sampai saat ini. Selain itu, terjun sebagai aktivis sosial adalah passion-nya. Dia sendiri merasa tak perlu mencari alasan untuk melakukan aktivitas sosial. Mala bahkan harus menyelipkan waktu di tengah kesibukanbekerja. jiwa sosialnya memang telah terpanggil sejak kecil hingga dia aktif dalam organisasi Palang Merah Remaja (PMR) semasa SMP.

Mala kini tinggal bersama kedua orangtua dan seorang adik di Bekasi. Ayahnya, seorang pensiunan chef di kapal sebuah perusahaan minyak pasti sangat bangga dengan putri sulungnya. Begitu pula ibunya yang kini beraktivitas sebagai wiraswasta dengan membuka toko sembako dan mengurus usaha kontrakan.

Gadis yang bernama lengkap Nurmala Sari Siregar ini sebelumnya bekerja di profit company. Sebuah perusahaan kontraktor sebagai Corporate Secretary. Mala merasa perlu melakukan sesuatu yang lebih. Menurut dia, Hidupnyatak seharusnya hanya dihabiskan dengan menjalani rutinitas pekerjaan semata dan tidak ada tantangan. Dia tidak melakukan kegiatan sosial lagi karena keterbatasan waktu. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk berhenti bekerjadan mencari perusahaan non-profit. Pada tahun 2012 lalu, sebuah organisasi internasional yang mengurusi masalah pengungsi dan pencari suaka internasional di Indonesia menerimanya sebagai seorang Assessor sampai saat ini.

[caption id="attachment_416789" align="aligncenter" width="300" caption="Dok. Light of Women - Pelatihan memasak dipandu oleh seorang relawan"]

14313951621988472186
14313951621988472186
[/caption]

Mala kembali bersemangat untuk mengumpulkan teman-temannya dulu dan berinisiatif untuk melakukan sesuatu yang lebih bagi orang lain. Dia melihat masih banyak generasi penerus bangsa yang belum memiliki kesempatan yang sama dan menyadari bahwa ada seorang figure yang sangat mempengarui sebuah perubahan bagi generasi berikutnya. Dia adalah seorang ibu. Menurut mala dan kawan-kawan, perempuan adalah sebuah benih pencipta perubahan. Akhirnya mereka memutuskan untuk membentuk komunitas yang akan membawa perubahan dan pengaruh positif bagi perempuan dan generasi berikutnya, yaitu anak-anak. Maka terbentuklah Light of Women.

Komunitas ini pada awalnya fokus terhadap masalah anak-anak. Mereka memiliki adik asuh di Panti Asuhan Desa Putra, Pasar minngu, Jakarta Selatan yang saat ini mendapatkan dana pendidikan setiap bulan dari Light of Women. Selain itu mereka juga mengajak orang lain untuk turut serta berperan sebagai relawan. Para volunteer yang saat ini jumlahnya mencapai sepuluh orang itu memberikan pelajaran tambahan demi membangun karakter dan membantu anak-anak di bidang akademik. Para volunteer itu diseleksi dari banyak peminat yang ingin membantu kegiatan Light of Women. Kemudian project itu berkembang sejak ada seseorang yang meminjamkan rumah kepada komunitas ini secara gratis.Maka lahirlah projectkedua, Rumah Pelatihan Wanita yang saat ini membantu pemberdayaan perempuan di daerah kumuh di kawasan Senen, Jakarta Pusat.

[caption id="attachment_416783" align="aligncenter" width="300" caption="Dok. Light of Women - Salah satu aktivitas di Rumah Pelatihan Wanita"]

14313945051494296723
14313945051494296723
[/caption]

Menurut Mala, perempuan adalah penentu generasi berikutnya. Lalu mereka mencoba menemukan potensi perempuan melalui focus group discussion dengan ibu-ibu disana. Mereka membuka kelas memasak dan handicraft yang kedepannya dapat membantu mereka dalam meningkatkan taraf hidup. Ibu-ibu itu pun kedepannya akan dibekali dengan soft skill melalui seminar atau training.

“Saat ini Light of Women sedang berusaha untuk melakukan aktivitas secara berkelanjutan. Ke depannya kami ingin melebarkan sayap hingga ke daerah-daerah. Tapi itu perlu riset lebih lanjut,” jelas gadis yang sangat fasih berbahasa Inggris itu.

[caption id="attachment_416784" align="aligncenter" width="300" caption="Dok. Light of Women - Usai graphology workshop yang diikuti oleh member"]

14313946391944828187
14313946391944828187
[/caption]

Selain itu, komunitas Light of Women sendiri terdiri dari para pekerja profesional yang mayoritas adalah perempuan. Anggotanya telah mencapai 150 orang dan akan terus bertambah. Mala dan timnya juga sering mengadakan seminar atau training dalam rangka fundrising untuk mendukung project social-nya.Bagi mereka, selain memperluas network dengan menambah teman, Light of Women juga berkontribusi dalam melakukan sebuah perubahan positif melalui project social. Light of Women terus mendorong para perempuan Indonesia untuk bersama-sama memaksimalkan talenta yang telah diberikan Tuhan dan memancarkan terangnya (inner beauty) bagi mereka yang membutuhkan.

Light of Women telah membuka jalan dan pikiran para penerima manfaat dari aktivitas sosialnya. Pentingnya sebuah mimpi bagi kaum perempuan dan anak-anak dan cara mewujudkannya menjadi fokus kerja Mala dan kawan-kawan. Mereka memberikan semangat bahwa semua manusia itu punya kesempatan yang sama untuk menjadi sukses apabila ia mau berusaha keras.

Dengan adanya dana komitmen dari para member minimal Rp. 10.000 per bulan, Light of Women terus menyinari banyak orang lewat aktivitasnya. Selain itu mereka juga punya donatur perorangan. Pembiayaan aktivitas Light of Women juga berasal dari fundrisingberbagai kegiatan komunitas yang digelar.

[caption id="attachment_416785" align="aligncenter" width="240" caption="Dok. Light of Women"]

1431394730883024265
1431394730883024265
[/caption]

Light of Women juga ingin menyusun sebuah buku inspirasi melalui kompetisi menulisnya yang bertujuan untuk menginspirasi lebih banyak lagi orang melalui kisah #BeraniLebih. Tak lain tujuannya adalah menghadirkan manfaat kepada orang-orang yang belum terjangkau sebagai penerima manfaat langsung dari kegiatan-kegiatannya. Light of Women mencoba memperkenalkan diri ke beberapa negara melalui kerjasama denganberbagai lembaga internasional. Mala juga memiliki mimpi untuk bisa mengembangkan Light of Women menjadi sebuah organisasi wanita tebersar yang dapat berkontribusi bagi masalah sosial di dunia.

[caption id="attachment_416786" align="aligncenter" width="300" caption="Dok. Light of Women (dimodifikasi)"]

1431394821498381160
1431394821498381160
[/caption]

Kepada para pembaca artikel ini Mala berpesan agar kita menyadari bahwa kita masing-masing punya talenta dan kelebihan yang berbeda-beda yang sudah Tuhan berikan. Kita tidak boleh saling iri dengan talenta yang dimiliki oleh orang lain. Mari kita memaksimalkan kemampuan dan talenta dalam diri kita masing-masing untuk bersama-sama berkontribusi bagi mereka yang kurang mampu. Ketika ada kemiskinan dan ketidakmampuan seseorang, artinya Tuhan sedang memberikan kita kesempatan untuk bisa memberi, memaksimalkan kelebihan yang kita miliki dan kemudian menggunakannya untuk membantu orang lain.

Kenapa harus memberi? Karena Tuhan sudah terlebih dahulu memberi untuk kita segala kecukupan itu.Let your light shine for others. Kita tidak perlu menunggu menjadi kaya untuk memberi, kita tidak perlu menunggu menjadi pintar dan berpendidikan tinggi untuk menginspirasi. Do small thing with great Love. Alone we can do so little and together we can do too much,” pungkasnya.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai komunitas ini silakan mengunjungi akun twitter @lightofwomen dan FB Light of Women. Dalam waktu dekat, Light of Women juga akan meluncurkan website dan blog.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun