Mohon tunggu...
Ririn Fitri Astuti
Ririn Fitri Astuti Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer di koranmandala.com || Learning by Anything || Dummy Transkip Wawancara

Hi! Perkenalkan nama saya Ririn Fitri Astuti. Saat ini saya bekerja di sebuah perusahaan media online Koran Mandala yang dimiliki oleh Mantan Hakim Agung, Prof. Krisna Harahap. Saya adalah lulusan jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik di salah satu Universitas di Bandung. Sehari-hari pekerjaan saya menulis artikel/berita dari berbagai topik dan niche. Hobi saya berkebun, illustrator pemula dan sedang melatih stamina menggunakan pedang. Mari saling terhubung dan menjalin relasi yang lebih luas. Salam :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ibu Kota Pindah ke IKN, Cari Peluang ke Bodetabek: Jakarta Masih jadi Impian Urbanisasi?

20 April 2024   14:26 Diperbarui: 20 April 2024   22:15 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Jakarta / Bing Image Creator

Selain itu, sejak jalan tol terhubung dari Jakarta ke Jawa Timur, omset bisnis teman saya yang awalnya 70 ton/hr melonjak menjadi 120 ton/hr. Pendapatan dari sekitar 5 juta juga naik hingga 4 kali lipat, bahkan lebih. 

Contoh lainnya, kereta cepat antara Bandung dan Jakarta juga memberikan harapan baru, di mana perjalanan yang dulunya memakan waktu bisa menjadi hanya 1 jam saja. Stasiun kereta cepat Jakarta Bandung, Whoosh ini dibangun di kawasan Kabupaten Bandung yang diharapkan properti di sekitaran wilayah ini bakal semakin bergeliat

Ini menandakan sebuah loncatan besar dalam infrastruktur transportasi yang akan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih terkoneksi dan maju.

Malah menurut data, saat ini banyak orang pindah ke pinggiran Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang, atau Bekasi (Bodetabek) menjadi tujuan utama migrasi orang-orang yang meninggalkan Jakarta. Peluang ekonomi di wilayah tersebut lebih banyak daripada di Jakarta, dan pertumbuhannya lebih cepat.

Selain itu, pemerintah sedang membangun ibu kota negara baru di Kalimantan yang diharapkan akan menggairahkan ekonomi daerah sekitarnya. Dengan semua alasan ini, wajar jika data BPS menunjukkan bahwa ada lebih banyak orang yang meninggalkan Jakarta daripada yang datang.

Menurut saya, ini adalah salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi permasalahan penduduk dan tenaga kerja yang selalu terpusat di Jakarta. 


Baik IKN dan Botabek sudah selayaknya memiliki 'spesifikasi' yang sama dengan Jakarta. 

Pertanyaannya, sudah sejauh mana IKN dan Bodetabek menjadi tempat yang nyaman dan mampu mensejahterakan rakyat? 

Untuk mengatasi masalah urbanisasi dan mengoptimalkan potensi IKN dan Bodetabek, pendekatan yang holistik dari pemerintah dan individu sangat diperlukan. Salah satunya, mengatasi masalah pendidikan dan keterampilan tenaga kerja harus diatasi.

Jangan 'Nekat' Urbanisasi dengan Tangan Kosong

Ini adalah inti dari tulisan ini. Penurunan urbanisasi di Jakarta dan peningkatan jumlah penduduk ke Bodetabek serta perpindahan ibu kota ke IKN saya belum dapat dikatakan sebagai angin segar. 

Ambil contoh, berdasarkan data Dukcapil DKI Jakarta tahun 2024, sebagian besar pendatang yang tiba di Jakarta memiliki pendidikan SMA ke bawah (84,06%) dan berpenghasilan rendah (62,32%). Ini menunjukkan bahwa banyak dari mereka tidak memiliki keterampilan atau kualifikasi yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja yang semakin kompetitif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun