Mohon tunggu...
Rinat wandikbo
Rinat wandikbo Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Share a information

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Polisi Menolak Aksi 10 Desember 2018, Rakyat Papua Tetap Turun Jalan

16 Desember 2018   15:12 Diperbarui: 16 Desember 2018   15:25 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

KNPB mnukwar news, KNPB sebegai Media Rakyat West Papua Di Mnukwar, telah mediasi seluruh komponen pergerakan dari Mahasiswa, Pemuda Gereja, Organisasi Perjuangan Bersama Organ -- Organ Taktik yang ada di Mnukwar, YAITU WPNCL, NRFPB, FIM_WP, GEMPAR, KA-ULMWP, AWEPA, PMKRI, GARDA_P DAN BEM UNIPA. SAMA -- SAMA menyepakati salah satu forum untuk aksi bersama dalam rangka memperingati Hari HAM Sedunia. Dengan nama forum yaitu: "Forum Solidaritas Rakyat Papua Peduli Hak Azasi Manusi", Dalam Forum Ini Menyepakati tema sentral "Papua Zona Darurat HAM dan Demokrasi" Dan Mengangkat Sthefen Witaya Oagai sebagai koordinator aksi. 

Sebelum pembagian seruan dan himbauan aksi Damai, Kordinator aksi STHEFEN WITAYA OAGAY, Masukan surat pemberitahuan aksi damai kepada kepolisian resort (POLRES) Manokwari untuk menjaga keamanan bersama namun polisi menolak kembali surat dengan Nomor Surat Polisi B/17/XII/2018/RES MANWAR, Tertanggal 9 Desember 2018 dan Melarang untuk aksi Damai HAM Se-Duania. 

Surat penolakan dari POLRES Manokwari di terimah pada hari Minggu 9 Agustus 2018 Malam, surat titip di anggota KNPB Mnukwar, yang bersangkutan anggota KNPB tidak mau menerima, namun intelkam polres secara paksa serahkan sehingga diantar lagi ke Koordinator Lapangan aksi Damai hari HAM sedunia (Sthefen Witaya Oagai) pada malam hari.

Dalam seruan aksi yang dibagikan Korlap aksi dipastikan 3 Titik kumpul dalam aksi diantaranya Depan Kampus Unipa Amban, Depan Toko Hadi dan Depan Toko Sanggeng. Sesuai dengan seruan aksi, masa aksi berkumpul di tiga titik tadi 10 Desember 2018 dan berkumpul di tiga titik pada jam 08.00 wp, Semua pergerakan yang ada di Amban berkumpul dengan gaya masing-masing, sementara Orator mulai dengan orasi di Tempat, namun pemantauan dari pihak Intelejen Dan Bin Bais Serta Satu Buah Mobil Polisi juga ikut pantau masa yang sedang berkumpul.

Pada jam 09: 10 wp (waktu papua), masa mulai bergerak menuju ke titik aksi selanjutnya Depan Toko Hadi dan depan Toko Sanggeng. dalam perjalanan pada pukul 09:30 WP Intel, POLANTAS dan dua truk Polisi datang ke dekat masa aksi dan personil polisi melakukan pengawalan dari belakang masa aksi dan depan masa aksi dua buah mobil polisi (polantas) ikut melakukan pengawalan, aksi damai namun polisi melakukan pengawalan polisi sehingga masa aksi dan rakyat mau bergabung menjadi terauama. Pada pukul 09;50 WP, masa aksi melanjutkan longmars menuju kantor DPR PB, situasi semakin bertamba memanas ruas jalan ditutup dengan masa aksi sehingga lalu lintas macet. 

Pada pukul 10:27wp, masa aksi dari titik Depan Toko Hadi dan Depan Toko Sanggeng bergabung dilampu merah makaleuw, situasi semakin panas dan ruas jalan lumpuh total di miliki oleh masa aksi solidaritas peduli HAM. setelah disatukan dalam satu komando kemudian dilanjutkan di sertai mengangkat simbol perlawanan, Jel-jel perlawanan sala satunya "Genoside No" "self determination yes" menuju kantor DPR PB. 

Menurut kronologis yang disampaiakan dari dua titik kumpul, pada jam 08.00wp, massa aksi suda kumpul bergabung dari saggeng dan belakang toko hadi, sedang orasi di depan toko hadi mol namun, Polisi datang membatasi sehingga, Gubernur NFRPB Wilayah Domberay negosiasi dengan Polisi pada jam 08.30wp, Tidak hanya itu pihak Intelejen memainkan propaganda murahan melalui SMS Nomor Hanpone yang tidak kenal masuk ke hanponenya milik ketua Komite Aksi_ULMWP, bahwa, aksi hari ini situasi tidak aman jadi, kegiatan aksi hari ini dibatalkan, via sms tersebut mengatasnamakan ketua KNPB Wilayah Mnukwar (Alexander Nekenem), Tidak hanya itu malam sebelum besok aksi, tanggal 9 desember 2018, Intelejen dan BIN BAIS Indonesia, Memainkan isu dan pasang spanduk di seluruh kota mnukwar bahwa " ham internasional trada berhubungan dengan Merdeka, ada juga spanduk yang bertulisan Ko Mahasiswa terpengaruh isu Merdeka ke dua spanduk tersebut pasang dimana -- mana seperti di perempatan jalan, lampu merah, depan kampus di kota Mnukwar. 

Pada jam 09.20wp, masa aksi bergerak menuju ke lampu merah makaleow dalam pengawalan ketat dari pihak TNI_POLRI. Pada pukul 10:27 WP, masa aksi dari titik depan toko hadi dan depan toko sanggeng bergabung di lampu merah Makaleuw, aktifitas lalulintas putus atau mogok total, Keamanan KNPB ikut mengatur lalu lintas dan mengamankan masa aksi, pihak kepolisian masih dalam mengawal ketat masa aksi, situasi saat tiba di kantor DPR PB hujan deras sehingga masa menjadi basa semua namun, masa aksi tidak indar dari hujan tetap mau menyampaikan aspirasi dan itu tidak mengurangi semangat masa aksi.

Tibah pada pukul 11 : 00 WP, dalam situasi dipenuhi oleh masa aksi di kantor DPRPB di Mnukwar, Setibah di kantor DPRPB, semua pejabat DPRPB kosong, masa aksi memaksakan untuk segerah keluar menerima Aspirasi Masa Rakyat dan mendesak. Dari sekian Anggota DPRPB Yang sombong menyatakan diri perwakilan rakyat haya dua anggota DPR_PB Yang menberima aspirasi Rakyat papua pada aksi HAM sedunia. 

Pada pukul Sebelum menyerakan aspirasi rakyat west papua di wilayah mnukwar, di dahului dengan doa dan orasi - orasi politik dari semua pergerakan yang tergabung didalam Forum Solidaritas Rakyat Papua Peduli Hak Azasi Manusi, dalam orasi-orasi berkaitan dengan pelanggaran Ham masa lalu, seperti 1 mei 1963 aneksasi papua ke nkri, pergerakan di arfai tahun 1965, perizinan modal asing di indonesi untuk kepentingan kontrak kerja PT.Freeport Indonesia, PEPERA 1969 Dan Pertumpahan Darah Di Seluruh Papua Sorong -- Merauke Seperti, Biak Berdarah, Wamena Berdarah, Wasior Berdarah, Abe Berdarah, Sorong Berdarah. 

Ada orator juga mengatakan "Presiden Republik indonesia Jokowi berjanji akan menyelesaikan kasus pelanggaran HAM di Tanah papua namun Kenyataanya tidak ada sama sekali indonesia telah Gagal" dalam penyampaian pesan moral politik dari berbagai Komponen Perjuangan bangsa Papua Barat semua tidak Terlepas Dari Isu yang diangkat mengenai pelanggaran hak asasi manusia HAM yang terjadi di Papua barat dari Tahun 1960 an sampai dengan 2018 ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun