“Ayo pulang, Tin.”
Sebuah tangan, kasar, menyentuh pundak si gadis besar, memintanya untuk segera berdiri karena langit tiba-tiba mendung. Gadis kecil berdiri di belakang sosok besar ayahnya. Diam. Gadis besar mengusap air matanya. Dia tahu dia harus pergi. Sebelum beranjak, dipandangnya tulisan di batu nisan di depannya.
Kartini
21 April 2008
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!