Mohon tunggu...
Rina Sakina
Rina Sakina Mohon Tunggu... Mahasiswa - خير الناس أنفعهم للناس🌹

Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jurusan Bahasa dan Sastra Arab.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menyukai Drama/Kpop, Apakah Haram?

8 Mei 2021   23:34 Diperbarui: 22 Juli 2021   11:49 2689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada juga yang bertanya, loh kok maksiat iya beribadah iya. Ungkapan tersebut sering kita jumpai tentunya ya. Balik lagi ke ungkapan "Manusia itu adalah tempatnya khilaf dan salah". Bukan namanya manusia jika kita tidak punya salah, karena kita ini bukan seorang malaikat yang tidak pernah berbuat dosa. Selagi hal tersebut membawa pengaruh positif, apa salahnya? 

Sebenarnya film apapun itu, mau Barat, Eropa, Timur Tengah, dan lain sebagainya. Pasti memiliki sisi negatif dan positifnya tersendiri, jadi tidak harus Korea saja ya. Sekali lagi, kenapa saya bahas Korea, karena kini budaya mereka sudah mendunia. Artinya, bisa saja Korea ini lama kelamaan menjadi kiblat dunia hiburan. Na'udzubillaah yah.

Justru dari hal tersebut, saya bisa tahu, oh Korea tuh gini, pantes saja orang-orang itu suka karena korea itu begitu, orang-orangnya pada kreatif dan inovatif sih. Sebenarnya jika kita juga bisa meniru apa yang mereka lakukan, kita juga bisa loh berpotensi terkenal seperti mereka. Apalagi kita yang mempunyai adat, dan budaya yang banyak, tidak hanya 1-2 budaya, namun sampai berpuluh-puluh, tapi kenapa kita bisa kalah dengan 1 budaya yang hanya itu-itu saja (merujuk ke budaya Korea).

Itu berarti kita sudah kalah jauh dengan mereka. Kita ini kurang inovatif dan kreatif, bahkan jika kita menonton tv zaman sekarang, pasti yang dibahas itu percintaan lagi, pernikahan lagi, bahkan poligami lagi. Bagaimana nasib para penontonya? Inilah budaya yang sudah tertanam di Negara kita. 

Coba jika kita meniru produksinya drama Korea. Mereka membuat sebuah drama berlatar belakang sejarah dan itu ada beragam versi yah. Mereka balut sedemikian rupa, mulai dari pemainya yang mempesona, soundtracknya yang merdu nan sesuai dengan judul dramanya, bahkan tulisan naskahnya yang menginsfirasi membuat kita para penontonya pun secara tidak langsung tertarik hingga pada akhirnya dengan sendirinya kita pun mengetahui budaya dan sejarah mereka di masa lalu. Ituteh dari apa? Dari produksi drama.

Jadi marilah kita ambil positifnya saja, jangan jadikan hal ini menjadi sebuah objek untuk menyalahkan satu sama lain. Ingat yah, islam itu adalah agama yang rahmatan lil'alamiin. Allah saja Maha Rahman dan Maha Penyayang, masa kita selaku hamba-Nya tidak bisa bersikap toleransi sebagaimana yang telah diajarkan agama islam. Semoga dengan adanya budaya asinglah, atau apapun itu, tidak akan menggoyahkan keyakinan kita terhadap Allah SWT. 

Sebelum Ramadhan ini berakhir, Saya ingin mengucapkan Mohon Maaf Lahir dan Bathin, juga mohon maaf bila masih banyak salah kata mulai dari artikel yang pertama sampai artikel saat ini, yang pastinya tidak luput dari kekurangan dan kesalahanya. Jadi jika berkenan bisa kok disharingkan kembali, mau itu menambahkan, atau ada yang mau didiskusikan, kita sama-sama belajar saja. Mangga bisa ditulis di kolom komentar. Sekian.

شكرا 🌹

الكاتب : رينا سكين

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun