Mohon tunggu...
Rina R. Ridwan
Rina R. Ridwan Mohon Tunggu... Penulis - Ibu yang suka menulis

Pembelajar Di Sekolah Kehidupan Novel: Langgas (Mecca, 2018) Sulur-sulur Gelebah (One Peach Media, 2022) Kereta (Mecca, 2023) IG: rinaridwan_23

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"The Serpent"

4 April 2021   09:45 Diperbarui: 4 April 2021   09:46 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari Netflix

Limited series yang baru saja selesai saya lihat dari layanan streaming ini cukup menarik. Terutama bagaimana Tahar Rahim dengan bagus memerankan Charles Shobraj, pembunuh yang dikenal dengan beragam julukan. Salah satunya adalah 'The Serpent'. Sebuah kejadian nyata di akhir tahun 60-an hingga pertengah 70-an. Dalam serial ini beberapa nama sengaja diganti untuk menghormati keluarga korban.

Lelaki yang lahir di Saigon, dari ibu Vietnam, dan ayah India ini, sejak usia muda sudah akrab dengan kejahatan, penjara dan melarikan diri. Dia menggunakan beragam nama sesuai dengan paspor yang diambil dari para korbannya untuk bisa masuk ke beragam negara. Kebanyakan korbannya adalah para hipies. Dia bukan hanya membunuh di Thailand, tetapi juga di India, Nepal, dan beberapa negara lain.

Belum lagi perampokan yang dilakukannya dengan brutal, baik sendirian atau juga bersama saudaranya di Turki. Kepandaiannya berbahasa Prancis dan Inggris, juga dengan penampilannya yang tenang dan selalu rapi, membuat banyak orang terkecoh.

Dia suka memulai aksinya dengan pembiusan, atau juga memberikan obat disentri, setelah sebelumnya calon korban dibuat disentri terlebih dahulu. Obat kaopectate ditambah sedatif dan mogadon dicampurkan lewat minuman yang dia suguhkan. Setelah korbannya teler, dia rampok semua benda berharga mereka plus paspornya.

Ketika korbannya tak patuh atau sudah terlalu banyak tahu, dia tak segan menghabisi mereka dengan beragam cara. Dari dicabik-cabik, hingga dibakar hidup-hidup. Hebatnya lagi, Charles Shobraj tak pernah mengakui semua perbuatannya.

Pada akhirnya, semua meninggalkan Charles. Bukan hanya istri yang membawa serta anaknya untuk menikah lagi dengan lelaki lain, juga Monique alias Marie, partnernya yang dipulangkan ke kampung halaman setelah didiagnosis menderita kanker rahim.

Segala kejahatannya dibongkar oleh seorang diplomat muda dari kedutaan Belanda di Thailand, Herman Knippenberg. Bagaimana terbongkarnya? Anda bisa menikmatinya sendiri.

Setidaknya dari serial ini, ada sepuluh pelajaran yang bisa di ambil:

1. Hati-hati dengan orang asing.

Sebuah nasihat lama yang tak pernah usang. Terlebih di zaman ini. Di mana kita bisa dengan begitu mudah mengenal orang melalui media sosial. Begitu pula awal kejadian yang menimpa para korban. Mereka mudah sekali percaya dengan orang yang baru dikenalnya, hanya karena keramahan, menolong (padahal dia sendiri yang membuat kejadian) sebagaimana awal Dominique bertemu, tertipu dengan penampilan, dll.

2. Hati-hati dengan penampilan/pengakuan orang.

Charles Shobraj, mengaku sebagai fotografer saat berkenalan dengan Marie-Andree alias Monique yang saat itu berlibur dengan tunangannya. Penampilan rapi, pembawaan yang tenang, juga cerita tentang pengalaman hidupnya, membuat Monique jatuh cinta, hingga rela meninggalkan kampung halamannya di Quebec untuk bersama lelaki yang dia puja.

3. Hati-hatilah saat menampakkan wajah sedih, galau, kesepian, kehilangan, atau juga tersesat di tempat umum.

Berapa sering kita mendengar orang-orang yang dihipnotis atau di'gendam' hingga tanpa sadar mereka kehilangan segalanya. Begitu pula para hipies yang banyak menjadi korban pembunuhan Charles Shobraj. Mereka yang terlalu bersemangat, gelisah, kesepian, terbaca dengan baik oleh penjahat ini.

4. Hati-hatilah dengan pernyataan cinta.

Cinta punya beragam rupa. Bisa menjerumuskan, juga bisa menyelamatkan.

Jangan mudah percaya dengan pernyataan cinta. Monique yang selalu diakui sebagai istrinya juga asistennya saat berperan sebagai pedagang batu perhiasan, terlena dan menjadi sangat bergantung. Begitu juga Suda, gadis Thailand yang bekerja di toko perhiasan, dimanfaatkan dengan janji akan membangun rumah tangga, karena ayahnya seorang kolonel, yang diharapkan bisa melindungi perbuatan jahatnya.

Sering Monique merasa kebingungan dengan sikap Alain Gautier, nama lain Charles yang selalu mengatakan cinta padanya, tetapi tak sesuai dengan apa yang dipikirkan. Sayangnya dia tak ingin kembali pulang karena telanjur mencintainya.

5. Peran ibu dalam membentuk karakter anak.

Ibu yang disakiti suami, bisa jadi biang kesakitan 'jiwa' anaknya.

Hubungan Charles Shobraj dengan ibunya tak pernah harmonis, bahkan setiap kali usai menelepon, atau bertemu, sang anak selalu dipenuhi amarah dan kebencian. Bagi ibunya, mencintai sang ayah atau sang anak, adalah kutukan. Karena keduanya tak pantas untuk menerima cinta. Bagi mereka, cinta hanya dirasakan orang lain. Mereka hanya melihat dan memelajari cara menirunya dengan benar.

Sang ibu terus menyimpan luka dari ayahnya, dan setiap kali sang anak muncul dihadapannya, luka itu terkorek lagi. Membuat hubungan keduanya tak pernah berada di tempat yang seharusnya. Charles mengatakan bila sejak usia 15 tahun, dia tak diinginkan siapa pun. Belum lagi perilaku rasial yang dia terima.

Sementara hal berbeda dialami Herman Knippenberg. Dia sangat memuja ibunya. Perempuan yang melahirkannya setelah sang ayah meninggal dan tak memiliki apa pun, terus berjuang untuk pendidikannya. Dia tak pernah melupakan bagaimana sang ibu selalu memberi buku dan sebuah sepeda sebagai simbol harapan dia menjadi manusia berilmu serta bisa melangkah kemana saja. Dia mewujudkannya. Itulah kenapa dia tak bisa menahan diri mendengar tangisan para ibu yang kehilangan anaknya.

6. Perhatikan Tetanggamu.

Pada zaman di mana individualitas menjadi hal umum, tentunya akan sulit untuk memerhatikan tetangga. Terlebih dengan pagar tinggi yang dibangun, yang bisa kita lihat hanyalah keluar masuknya mobil saja. Pasangan Remi dan Nadine yang apartemennya bertetangga dengan pasangan Alain dan Monique, nama samaran mereka, tak pernah menduga bila keduanya adalah pasangan penipu dan pembunuh sampai Dominique, salah satu pelancong yang dijebak dan dijadikan pembantu, menceritakan semua yang dia lihat di apartemen pasangan tersebut.

7. Hati-hati memilih orang yang kau ikuti/berpihak.

Bagi sebagian orang, loyalitas bukan sesuatu yang pantas dihargai. Mereka bahkan hanya memanfaatkanmu, memanjakanmu dengan memenuhi segala yang kau inginkan saat masih membutuhkanmu.

Ajay yang begitu setia, bahkan ikut membantu membunuh, tak pernah ditemukan setelah Charles merasa tak lagi membutuhkannya.

Nasihat orang bijak,"Teman palsu bisa mencelakakan kita karena kewaspadaan kita terkelabui."

8. Kepedulian itu tak jarang menyelamatkan.

Andai saja Herman Knippenberg, seorang yang bekerja di kedutaan besar Belanda di Thailand, tak peduli dengan laporan ibu dari warga Belanda yang anaknya lama tak berkabar, mungkin segala kejahatan Charles Shobraj tak akan pernah terungkap.  Dalam mencari kebenaran, ia tak dipedulikan oleh perwakilan kedutaan lain, tetapi tak gentar untuk terus mengusutnya.

Begitu juga dengan para remaja yang sedang bertualang ke negeri lain, sebaiknya rutinlah menghubungi yang di rumah terutama orang tua, memastikan bila kalian semua baik-baik saja. Jangan sampai saat kalian menghilang berbulan-bulan, baru disadari orang rumah.

9. Ketekunan dan kesungguhan selalu membuahkan hasil.

Herman Knippenberg, begitu tekun mencari petunjuk, walau dia bukanlah seorang detektif. Lelaki kutu buku yang harus diantar kemana-mana oleh istrinya karena tak bisa mengemudi ini, bahkan sampai sedikit terobsesi dengan Charles Shobraj yang semakin dia selidiki, semakin banyak dia mendapatkan realitas kekejaman sang pembunuh, juga korban.

10. Psikopat itu ada di sekitar kita.

Ada baiknya kita mulai memerhatikan segala yang terkait dengan kesehatan jiwa. Tak diragukan bila sang pembunuh ini mengalaminya. Tidak pernah merasa bersalah, apalagi menyesali setiap perbuatannya, sudah menjadi salah satu tanda.

Yang terakhir ke -11 tak kalah pentingnya adalah ... hati-hati membicarakan rahasia Anda, juga benda berharga yang Anda miliki. Bisa jadi incaran yang membuat Anda kehilangan nyawa, sebagaimana sepasang kekasih yang jadi korban sang pembunuh.

Film dengan delapan episode ini baru saja diluncurkan oleh Netflix. Alur ceritanya maju mundur, bahkan terkadang ada yang diulang. Hampir semua pemerannya mampu menghidupkan setiap karakter. Terutama pemeran utama Charles Shobraj dan Herman Knippenberg.

Bagi saya, menonton film berdasarkan kisah nyata selalu menarik. Karena banyak pelajaran yang bisa diambil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun