(QS. Qaf: 18)
Ayat ini mengingatkan bahwa setiap ucapan, baik maupun buruk, dicatat dan akan dimintai pertanggungjawaban. Oleh karena itu, seorang Muslim diperintahkan untuk menjaga lisannya agar tidak menyakiti atau merugikan orang lain.
Rasulullah SAW juga bersabda:
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menegaskan bahwa berkata baik bukan hanya anjuran, tetapi bagian dari iman. Berkata buruk tanpa sebab yang jelas bukan hanya menyakiti orang lain, tetapi bisa menjadi dosa yang merusak amal.
Jadi bisa disimpulkan bahwa berkata buruk dalam kehidupan sehari-hari membawa dampak negatif bagi diri sendiri dan lingkungan, terutama kondisi keluarga. Dari sisi psikologi, ia merusak pola pikir dan emosi. Sedangkan dari sisi Islam, ia adalah perbuatan yang dicela dan akan dimintai pertanggungjawaban. Oleh karena itu, menjaga lisan adalah wujud kecerdasan emosional sekaligus ketaatan spiritual. Sebaiknya, kita terutama yang muslim/muslimah membiasakan berkata baik atau memilih diam, sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI