Mohon tunggu...
Rina Bintang
Rina Bintang Mohon Tunggu... Lainnya - There's always something

Karyawati

Selanjutnya

Tutup

Money

JNE, UMKM, dan Kita sebagai Penggerak Ekonomi Bangsa

29 Januari 2022   08:00 Diperbarui: 29 Januari 2022   08:03 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah perusahaan kecil yang dimiliki dan dikelola oleh seseorang atau sekelompok kecil orang dengan jumlah kekayaan dan pendapatan tertentu. Berdasarkan data Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, di tahun 2021 jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64,2 juta. Data tersebut menggambarkan bahwa lebih dari 90% usaha di Indonesia merupakan UMKM di berbagai sektor. Dari tahun ke tahun, jumlah UMKM terus meningkat dan mampu menyerap banyak tenaga kerja. Keberadaan UMKM juga memberikan kontribusi tehadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,07 persen. PDB merupakan tolok ukur pertumbuhan suatu negara, karena dianggap sebagai parameter tunggal kesejahteraan rakyat di negara tersebut.

Di Indonesia, UMKM disebut sebagai usaha yang dapat bertahan di tengah krisis ekonomi, karena mayoritas usahanya berskala kecil dan tidak terlalu tergantung pada modal besar serta pinjaman dari luar negeri dalam bentuk mata uang asing. Lain halnya dengan perusahaan berskala besar yang pada umumnya menggunakan mata uang asing, pada saat terjadi fluktuasi nilai tukar mata uang, maka perusahaan sangat berpotensi mengalami imbas krisis ekonomi.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa UMKM merupakan unit usaha yang sangat penting dan produktif dalam mendukung perekonomian di Indonesia, serta mampu mempengaruhi perkembangan di berbagai sektor. Namun, sayangnya UMKM menjadi salah satu jenis usaha yang paling terdampak dengan adanya pandemi COVID-19. Permasalahan yang dialami antara lain keterbatasan tenaga kerja akibat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kesulitan bahan baku, distribusi produk, serta berbagai perubahan perilaku konsumen. Oleh karena itu, diperlukan upaya khusus untuk menyelamatkan UMKM agar perekonomian di Indonesia terus bertumbuh.

Pelaku usaha yang sukses di masa pandemi adalah yang mampu beradaptasi dengan karakteristik bisnis Hygiene, Low-Touch, Less Crowd, dan Low-Mobility. Konsep hygiene sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap kekhawatiran penyebaran virus COVID-19. Untuk dapat bertahan, pelaku UMKM dapat mulai menerapkan konsep hygiene dalam memproduksi barang atau jasa sesuai dengan pedoman yang berlaku. Konsep Low-Touch, Less Crowd, dan Low-Mobility mengakomodasi perubahan perilaku konsumen dari pembelian secara offline menjadi online karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Untuk memenuhi 3 karakteristik tersebut, maka pelaku UMKM harus mampu mendapatkan pasar dan peluang pemasaran yang lebih luas dari sebelumnya. Digitalisasi usaha dan kegiatan logistik yang menunjang sangat berperan penting dalam memenuhi karakter tersebut.

Mengapa kegiatan logistik sangat penting dalam mengatasi permasalahan UMKM di masa pandemi? Kegiatan logistik sangat diperlukan pelaku usaha mulai pengadaan bahan baku hingga distribusi produk di tengah keterbatasan yang ada saat ini. UMKM yang ingin bertahan di masa pandemi, harus dapat memilih layanan logistik yang tepat. Semakin banyak pilihan layanan yang ditawarkan, maka semakin besar peluang UMKM dapat berkembang. Semakin luas jangkauan logistik, maka semakin luas juga peluang pasar pelaku UMKM. Dengan demikian, pelaku UMKM dapat terus berkembang dan memproduksi barang atau jasanya tanpa ada pengurangan tenaga kerja.

JNE merupakan salah satu penyedia layanan logistik yang menawarkan berbagai layanan untuk tiap segmen dan kebutuhan konsumen dengan area jangkauan yang sangat luas di Indonesia. Perusahaan bidang logistik yang memiliki visi “Menjadi perusahaan logistik terdepan di negeri sendiri yang berdaya saing global” ini melakukan berbagai upaya untuk mencapainya melalui misi. Dengan misi “Untuk memberi pengalaman terbaik kepada pelanggan secara konsisten”, JNE merupakan perusahaan logistik yang terus memperluas jangkauan pengiriman dan memperbanyak jenis layanan. Dengan demikian, saat ini para pelaku UMKM di daerah yang sebelumnya sulit dijangkau merasakan kemudahan akses pengiriman atau penerimaan barang.

Baik UMKM yang menghasilkan produk di bidang makanan dan minuman, kecantikan, kesehatan, maupun berbagai bidang yang lain dapat memanfaatkan layanan yang tersedia. Pada tahap pengadaan bahan baku, pelaku UMKM yang membutuhkan pasokan dalam jumlah banyak dan ruang besar dapat memanfaatkan layanan JNE Trucking (JTR). Tahapan distribusi dapat memanfaatkan layanan OKE (Ongkos Kirim Ekonomis) untuk konsumen yang menginginkan ongkos kirim terjangkau atau layanan COD (Cash On Delivery) untuk konsumen yang masih ragu akan produk yang dibeli. Pelaku UMKM juga dapat menekan biaya logistik dengan memanfaatkan promo HARBOKIR (Hari Bebas Ongkos Kirim) yang diadakan setiap ulang tahun JNE, atau harga khusus bagi konsumen yang telah terdaftar sebagai member JNE loyalty card.

Dengan demikian keberadaan dan program-program JNE dalam mencapai visinya, sangatlah membantu perkembangan UMKM di seluruh wilayah Indonesia. Jika UMKM mampu bertahan dan berkembang di masa pandemi, maka pertumbuhan ekonomi di Indonesia juga akan meningkat lebih pesat. Jika JNE saja berupaya untuk memberikan hadiah terbaik bagi pertumbuhan ekonomi bangsa, bagaimana dengan kita? Sebagai pelaku UMKM atau masyarakat umum, kita harus turut berperan memberikan hadiah terbaik bagi pertumbuhan perekonomian bangsa.

Sebagai pengusaha atau pelaku UMKM kita dapat memanfaatkan berbagai kemudahan layanan logistik yang tersedia untuk pengiriman produk dan jasa. Sebagai masyarakat umum atau konsumen, kita juga dapat meenuhi berbagai kebutuhan dengan memanfaatkan layanan logistik untuk mengurangi kerumunan di tempat pebelanjaan dan menghambat penyebaran virus. Dengan demikian apapun pekerjaan dan posisi kita, kita memiliki peran masing-masing dalam menanggulangi dampak pandemi dan pemulihan perekonomian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun