Mohon tunggu...
Rikha Munawar Siregar
Rikha Munawar Siregar Mohon Tunggu... Writer

Full timer Writer part time Banker

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masa Depan Industri Mode yang lebih ramah lingkungan

8 Oktober 2025   23:07 Diperbarui: 8 Oktober 2025   23:07 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Konsumen memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong pergeseran menuju fashion yang lebih berkelanjutan. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  • Membeli Lebih Sedikit, Tapi Lebih Baik: Prioritaskan kualitas daripada kuantitas. Pilih pakaian yang tahan lama dan tidak lekas usang secara tren.
  • Daur Ulang dan Donasi: Alih-alih membuang pakaian yang sudah tidak terpakai, pertimbangkan untuk mendaur ulang, menjual kembali, atau mendonasikannya.
  • Mendukung Merek Berkelanjutan: Banyak brand yang kini mengusung nilai keberlanjutan. Dengan memilih brand seperti ini, konsumen turut mendukung praktik produksi yang etis dan ramah lingkungan.
  • Memperbaiki dan Merawat Pakaian: Merawat pakaian dengan baik dan memperbaiki kerusakan kecil bisa memperpanjang usia pakaian dan mengurangi limbah.

Tantangan Fashion Berkelanjutan

Meskipun gerakan fashion berkelanjutan semakin berkembang, tantangan yang dihadapi juga tidak sedikit. Beberapa di antaranya adalah:

  • Harga yang Lebih Mahal: Produk fashion berkelanjutan cenderung lebih mahal karena menggunakan bahan berkualitas tinggi dan proses produksi yang etis. Ini bisa menjadi penghalang bagi sebagian konsumen.
  • Kurangnya Edukasi Konsumen: Masih banyak konsumen yang belum memahami dampak fashion konvensional dan pentingnya memilih produk yang berkelanjutan.
  • Greenwashing: Beberapa perusahaan menggunakan label "ramah lingkungan" atau "sustainable" hanya untuk tujuan pemasaran, tanpa benar-benar menerapkan praktik berkelanjutan secara menyeluruh.

Masa Depan Fashion Berkelanjutan

Meskipun tidak mudah, tren fashion berkelanjutan diperkirakan akan terus berkembang seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan dan sosial. Inovasi teknologi seperti penggunaan bahan alternatif dari limbah pertanian, pengembangan tekstil berbasis bioteknologi, dan model ekonomi sirkular semakin memperkuat posisi fashion berkelanjutan di industri global.

Selain itu, regulasi dari pemerintah juga mulai mengarah ke arah yang lebih ketat, seperti aturan pelabelan bahan, transparansi rantai pasok, dan kewajiban daur ulang limbah tekstil.

Kesimpulan

Fashion berkelanjutan bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan mendesak untuk menyelamatkan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Dengan beralih ke pendekatan yang lebih bertanggung jawab dalam produksi dan konsumsi pakaian, kita semua --- baik pelaku industri maupun konsumen --- memiliki peran penting dalam membentuk masa depan industri mode yang lebih adil, bersih, dan berkelanjutan.

Sebagai konsumen, setiap keputusan yang kita ambil --- sekecil apa pun --- bisa menjadi langkah nyata menuju perubahan. Saatnya beralih dari fast fashion ke fair fashion, demi bumi yang lebih sehat dan generasi mendatang yang lebih bijak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun