Mohon tunggu...
Rikha Munawar Siregar
Rikha Munawar Siregar Mohon Tunggu... Writer

Full timer Writer part time Banker

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teknik upcycle pada limbah ceker melahirkan produk fashion yang bernilai ekonomi dan mendukung prinsip desain fashion yang sustainable

6 Oktober 2025   19:49 Diperbarui: 6 Oktober 2025   19:55 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Target pasar Hirka dimulai anak muda hingga dewasa. Karena sepatu yg dihadirkan dapat mencakup dua target pasar tersebut. Hirka memanfaatkan sosial media sebagai salah satu strategi marketing dengan menggandeng Dokter Tirta untuk memperkenalkan produk. Sejak saat itu penjualan sepatu kulit ceker ayam Hirka langsung melesat menjadi 300 hingga 400 kali lipat. Harga sepatu Hirka dibagi menjadi dua tipe, untuk pembeli lokal mulai dari berkisar lima ratus ribu rupiah hingga dua juta rupiah, sedangkan buyer internasional seharga dua juta rupiah hingga sepuluh juta rupiah, beda lagi dengan harga sepatu custom. Model sepatu yang diproduksi oleh Hirka difokuskan hanya pada produksi sepatu pria diantaranya sepatu pantofel, sneaker, dan custom.  

Penerapan konsep Sustainable Fashion yang sesuai sangat diperlukan di Indonesia terutama yang mengandung metode ekonomi sirkular, yaitu mengusung tiga pilar sebagai modelnya seperti raw material (lebih sedikit bahan baku), less waste (lebih sedikit sampah) dan fewer emission (lebih sedikit emisi). Urgensi ekonomi sirkular semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran akan keterbatasan sumber daya alam dan dampak negatif aktivitas manusia terhadap lingkungan. Perubahan iklim, polusi, dan degradasi lingkungan telah menjadi ancaman serius bagi keberlanjutan planet kita. Ekonomi sirkular menawarkan solusi yang menjanjikan untuk mengatasi masalah ini dengan menciptakan sistem ekonomi yang lebih tangguh, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.

Nurman Farieka Ramdhany, contoh generasi muda yang memadukan kreativitas, riset ilmiah dan kepedulian lingkungan. Dengan memanfaatkan kulit ceker ayam yang sering terbuang karena menjadi limbah, ia melahirkan produk yang tidak hanya bernilai ekonomi tapi juga menciptakan desain fashion yang suistanable dan membuka lapangan pekerjaan bagi perajin lokal. Inovasinya memperoleh pengakuan nasional melalui SATU Indonesia Awards dan memberikan kontribusi pada ekonomi kreatif, Nurman aktif mengedukasi publik tentang pentingnya proses, kesabaran dan inovasi berkelanjutan. Menurutnya, kolaborasi dan ketekunan tetap menjadi kunci kesuksesan.

Sumber: Foto Instagram @hirka.Official
Sumber: Foto Instagram @hirka.Official

“Terkadang hal besar bisa hadir dari sesuatu yang tidak terduga. Jalinan lembaran kulit kaki ayam yang terbuang dijahit sepenuh hati oleh pengrajin lokal, kini telah menemukan sepasang kaki  di penjuru dunia”. #APAxKBN2025

Reference:

1. Bahan penulisan APA - Riset mengenai Nurman Farieka Ramdhany – Pengusaha kulit ceker ayam.

2. Instagram @Hirka_Official

3. https://www.tempo.co/ekonomi/sepatu-kulit-ceker-ayam-hirka-semakin-dikenal-ini-rahasianya-604917

4. Nurman Farieka, Pemuda Bandung yang "Menyulap" Ceker Ayam Jadi Sepatu (berita kompas)

5. Hirka, Inovasi Pemanfaatan Limbah Kulit Ceker Ayam Menjadi Produk Bernilai Tinggi ( berita goodnews)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun