Mohon tunggu...
Rikza Anjani Lutfiyah
Rikza Anjani Lutfiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Arsitektur - Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendampingan Satker Semeru IAI pada Desain Interior Fasilitas Sosial Masjid di Kawasan Relokasi Korban APG Semeru oleh NGO Muslimat NU

12 November 2022   20:00 Diperbarui: 16 Desember 2022   20:55 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengabdian Masyarakat Relokasi Hunian Pasca Bencana Semeru merupakan salah satu Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan oleh IAI Jawa Timur. Proyek ini bertujuan untuk mendukung Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk meningkatkan empati atas kondisi sosial terhadap lingkungan dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi disebabkan terjadinya bencana sesuai dengan ranah keprofesian Arsitek baik yang bersifat teknis maupun non teknis.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober - 16 Oktober 2022 tepatnya di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang dengan didampingi oleh Dr. Andarita Rolalisasi, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing lapangan dan pendamping IAI Jawa Timur, Erik Yuliar Ramadhan, S.T. yang selanjutnya diberikan kepada Tim DPKP (Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman) Lumajang dan TFL (Tim Fasilitator Lapangan) Lumajang pada saat terjun ke lapangan.

Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang adalah dengan menyelenggarakan pembangunan suatu hunian untuk korban bencana alam erupsi Gunung Semeru. Pemerintah menyiapkan relokasi di lahan Perhutani seluas lebih dari 80 hektare untuk rencana pembangunan 2041 unit hunian sementara (Huntara) dan hunian tetap (Huntap). Selain suatu hunian untuk tempat tinggal, terdapat pembangunan sarana prasarana seperti fasilitas sosial dan fasilitas umum.

Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pendampingan dari pihak IAI Jawa Timur dalam mengawasi NGO (Non – Governmental Organization) Muslimat NU untuk mengetahui hasil desain interior pembangunan fasilitas sosial berupa Masjid meliputi bagaimana jenis dan gaya arsitektur, konsep desain serta kelebihan detailnya dengan pembuatan As-Built Draw pada salah satu blok di kawasan relokasi. 

Fasilitas sosial (fasos) di relokasi APG Semeru memiliki 5 titik area dengan lahan berukuran kurang lebih 110 m x 29,5 m. Masing-masing fasos terdiri dari mushola/masjid, balai pertemuan, area publik/lansekap taman dan area kesehatan (lapangan). Dari 5 area fasos, 3 di antaranya terdapat tempat untuk sarana belajar mengajar untuk anak-anak di relokasi APG Semeru. Sesuai arahan dari tim TFL (Tim Fasilitator Lapangan) Lumajang, fasilitas sosial yang akan diamati adalah fasos 2. Pada lahan tersebut, sudah berdiri Masjid dan Balai RW, serta yang masih dalam proses pembangunan adalah sarana mengajar anak-anak (TK).

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Dari hasil pendataan dan pengukuran di lapangan, Masjid yang dibangun untuk tempat ibadah warga sekitar memiliki luas 13,85 m x 17,54 m dengan pembagian beberapa ruang, yaitu terdapat teras, selasar, area sholat, ruang mihrab, ruang takmir, dan gudang. Selain sebagai tempat ibadah, Masjid ini juga difungsikan untuk memberikan pengajaran membaca Al-Qur’an, serta memahami dasar-dasar dinul Islam pada anak usia taman kanak-kanak. Biasanya kegiatan tersebut dilaksanakan di area selasar Masjid. Pada masjid juga terdapat menara (2,25 m x 2,25 m) yang masih dalam proses pembangunan serta area wudhu dan toilet dengan luas 6,37 m x 3,38 m.

Sumber: Satker Semeru IAI
Sumber: Satker Semeru IAI

Dalam arsitektur, Masjid dari NGO (Non – Governmental Organization) Muslimat NU ini tergolong dalam jenis arsitektur masjid yang mengadaptasi Arsitektur Jawa, dapat dilihat dari bentuk atapnya yang merupakan Atap Joglo. Selain itu, penggunaan material kayu pada struktur atap, kusen dan daun pintu maupun jendela, serta railing masjid juga memberikan kesan Arsitektur Jawa.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun