Mohon tunggu...
Dona Riki Satriawan
Dona Riki Satriawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang pelajar yang ingin menjadi pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menjaga Kesehatan Mental Anak

1 Desember 2016   21:34 Diperbarui: 1 Desember 2016   21:45 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ketika masa anak-anak, pertumbuhan yang sehat tidak hanya ditandai dengan perubahan fisik saja tetapi ditandai dengan perkembangan mental. Kedua hal tersebut dibutuhkan anak ketika mereka menjalani kehidupan remaja hingga dewasa. Kebutuhan kesehatan mental anak cenderung sulit dipahami dan sangat mungkin terlewatkan orang tua dalam mengasuh anak. Kesehatan mental anak tidak harus selalu diartikan sebagai kondisi mental anak yang tidak mengalami gangguan mental, melainkan mencakup kemampuan untuk berpikir jernih, mengendalikan emosi, dan bersosialisasi dengan teman seusianya. 

Anak memiliki kesehatan mental yang baik jika anak tersebut memiliki beberapa karakter positif seperti dapat beradaptasi dengan keadaan, menghadapi stress, menjaga hubungan baik dan bangkit dari keadaan sulit. Sebaliknya, jika kesehatan mental anak kurang baik maka dapat menyebabkan gangguan perilaku yang lebih serius akibat ketidakseimbangan mental dan emosional, serta kehidupan sosial anak yang kurang baik. 

Perkembangan mental anak yang optimal harus diawali dengan kondisi kesehatan mental yang baik. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua dalam menjaga kesehatan mental anak :

1. Membangun kepercayaan diri anak.

Upaya ini sangat perlu dilakukan untuk mendorong anak mempelajari dan terus mencoba hal yang baru. Hal ini dapat dilakukan dalam berbagai cara, yaitu 

+ Memuji anak saat anak mencoba hal-hal yang baru

+ Membantu anak menentukan tujuan sesuai dengan kemampuan anak

+ Ajari anak untuk bekerja kelompok

+ Ajari anak untuk bersikap jujur serta menerima kegagalan dan kesalahan

2. Membiarkan anak bermain.

Untuk anak bermain bukan sekedar untuk bersenang-senang tetapi di dalam bermain anak akan terbantu untuk menjadi kreatif, mempelajari bagaimana memecahkan masalah, dan bagaimana cara mengendalikan diri. Aktif bergerak saat bermain juga membantu anak menjadi sehat secara fisik dan mental.

3. Mendorong anak untuk bersosialisasi 

Bersosialisasi dengan teman sebaya akan membuat anak mengenali kelebihan dan kekurangan pada dirinya, serta belajar untuk hidup berdampingan dengan orang lain. Menemukan teman bersosialisasi anak dapat dilakukan dengan mengajak anak mengunjungi lingkungan sekitar, tempat rekreasi, atau mendaftarkan anak di sekolah.

4. Kritiklah perilakunya, bukan orangnya

Saat sedang menghukum anak atau mengkritik kesalahan anak, tetap fokus terhadap perbuatan anak. Katakan bahwa tindakannya salah dan tidak memberi label terhadap anak seperti memanggil dengan panggilan "anak nakal".

5. Menciptakan lingkungan rumah yang aman

Rumah bagi anak merupakan tempat pertama untuk mempelajari berbagai hal. Lingkungan rumah yang aman dan keluarga yang harmonis akan mendukung perkembangan menta anak . Jika suasana rumah tidak aman akan menyebabkan anak menjadi mudah cemas atau mengalami ketakutan dan hal ini dapat menghambat perkembangan anak. Selain itu, kondisi rumah yang baik juga akan membantu anak untuk membangun kembali kepercayaan diri saat mengalami kesulitan dan permasalahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun