Mohon tunggu...
Rikho Afriyandi
Rikho Afriyandi Mohon Tunggu... Guru - Kaum Rebahan

Menulis apa yang ingin ditulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Secercah Harapan Reuni di Tengah Pandemi Covid-19

1 Mei 2020   02:47 Diperbarui: 1 Mei 2020   02:47 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Apa yang terlintas di benak kita ketika mendengar istilah reuni? Apakah sebuah rencana tanpa aksi? Atau apakah sebuah agenda yang pasti terlaksana? Oke, sebagian dari kita memang ada, ketika ingin mengadakan kegiatan reuni pasti terlaksana. Namun, sebagian lain juga ada yang merasakan bahwa reuni adalah sebuah wacana, dan tidak mungkin terlaksana.

Terpisahnya jarak, serta kesibukan yang menyelimuti kita, juga kawan-kawan, tidak sedikit menjadi alasan mengapa terkadang reuni sangat sulit sekali terlaksana. Terlebih lagi di tengah pandemi Covid-19 seperti ini, semua dituntut untuk tetap di rumah aja demi memutus penyebaran rantai virus tersebut.

Meski begitu tidakkah kita melihat secercah harapan reuni di tengah pandemi Covid-19 ini? Reuni online. Benar, reuni online. Meski terdengar lucu, saya melihat ini sebuah secercah harapan itu. Tidak percaya?

Mari sama-sama kita merenungkan. Bukankah hadirnya pandemi ini menuntut kita untuk di rumah aja? Tentunya, kegiatan stay at home itu, di samping membatasi, bahkan menghilangkan kegiatan sosial (kesibukan) sebagian dari kita, ia juga membuat hubungan kita dengan smartphone menjadi lebih intim.

Lantas, adakah kesibukan menjadi alasan kita untuk tidak melaksanakan reuni di tengah pandemi, serta "dorongan" dari anjuran untuk di rumah aja?  

Lebih lagi alasan tersebut hanya sekedar jarak. Kecanggihan teknologi saat ini; smartphone, telah menghapus dinding pembatas tersebut. Walau terpisah dengan jarak yang begitu jauh, dengan gadget semua dapat teratasi.

Dengan begitu, masih kah kita berpikir reuni tidak akan terlaksana, hanya karena alasan jarak?

Sekali lagi, saya melihat reuni online adalah secercah harapan itu.

Semua tergantung kita. Ingin melaksanakannya atau tidak, sekali lagi kembali kepada diri kita masing-masing. Dan memang, rasa yang hadir ketika reuni tentu berbeda dengan reuni online. Tetapi paling tidak, dengan reuni online itu, mampu melepaskan rasa kerinduan yang ada pada diri kita, kepada kawan-kawan yang pernah berjuang bersama dengan kita, walau hanya sekedar melihat wajahnya melalui video call.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun