Mohon tunggu...
Rikho Kusworo
Rikho Kusworo Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis Memaknai Hari

Karyawan swasta, beranak satu, pecinta musik classic rock, penikmat bahasa dan sejarah, book-lover.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mencegah Generasi Salah Kaprah dengan Kamus Bahasa Indonesia

16 Oktober 2016   16:43 Diperbarui: 17 Oktober 2016   08:59 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi KBBI. Beritagar.id

Kesulitan menjawab pertanyaan, pasti dialami oleh tiap orang tua yang mendampingi anaknya belajar, khususnya pada masa memasuki awal jenjang sekolah dasar. Pada masa ini anak sudah memasuki jenjang literasi, terutama membaca.

Saya mengalami hal ini baru baru ini ketika mendampingi putri saya belajar. Putri saya baru memasuki kelas satu sekolah dasar tahun ini. Dalam proses membaca teks, putri saya selalu menanyakan setiap kata yang tidak dipahaminya. 

Suatu hari putri saya diberi tugas oleh guru membaca buku pinjaman perpustakaan untuk dibaca di rumah. Buku yang hanya setebal sepuluh halaman itu sederhana sekali teksnya, hanya berisi satu kalimat dan gambar pada setiap halamannya. Setelah putri saya membaca, orang tua wajib menandatangani pada selotip kertas yang ditempelkan di buku tersebut.

Setelah selesai membaca, anak saya bertanya kepada saya apa arti kata glosarium, yang tertulis di halaman terakhir buku itu. Saya tergolong orang tua yang sangat berhati hati dalam menjawab pertanyaan anak terkait dengan arti sebuah kata.

Mengapa?

Saya menganggap kosakata sebagai sebuah hal yang sangat penting. Penguasaan kosakata sangat berperan untuk memahami cara berpikir orang lain serta mempengaruhi cara seseorang dalam mengolah proses berpikir bagi dirinya sendiri.

Sejak tiga tahun yang lalu saya menerapkan kedwibahasaan (Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia) untuk putri saya. Ketika putri saya kekurangan kosa kata bahasa Inggris untuk kalimat yang ingin diucapkannya, putri saya juga selalu bertanya. 

Contohnya suatu ketika putri saya bertanya Bahasa Inggrisnya kulit buah apa? Saya menjawab bahwa saya saya harus melihat kamus terlebih dahulu karena saya tidak tahu. Setelah saya membuka kamus saya memberitahukan bahwa kulit buah adalah rind.

Sama halnya dengan pembelajaran sekolah yang memakai bahasa Indoesia. Sebenarnya kata glosarium secara garis besar saya sudah paham: daftar arti kata. Namun saya berusaha ingin memberikan paparan kepada putri saya secara lengkap. Saya pun membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia Terbitan Pusat Bahasa. Saya menemukan dua lema dari kata glosarium ini. 1.Kamus dalam bentuk yang ringkas. 2. Daftar kata dengan penjelasannya dalam bidang tertentu.

Seandainya saya tidak membuka kamus bahasa Indonesia, maka saya hanya akan menjeleskan bahwa glosarium =arti kata. Dari kamus ini saya mendapatkan satu keterangan kata kunci tambahan “dengan penjelasannya”. Kemudian saya menjelaskan kepada putri saya bahwa glosarium ini untuk menjelaskan arti kata yang tidak dipahami oleh pembaca buku.

Dalam kesempatan lain anak saya menanyakan arti kata karunia. Dalam wawasan saya, karunia itu jelas adalah pemberian. Ketika itu putri saya membaca sebuah teks berbunyi “…..karunia Tuhan Yang Maha Esa”. Namun dalam konteks apa kata karunia tersebut digunakan saya memerlukan kamus bahasa. Saya menemukan dua lema karunia :1. Kasih ;belas kasih seperti contoh kalimat dengan karunia Allah aku dapat menyelesaikan pekerjaan ini. 2 pemberian atau anugrah dari yang lebih tinggi kedudukannya kepada yang lebih rendah.Seperti contoh kalimat Ia mendapat karunia dari raja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun