Serial Wednesday menjadi topik hangat sejak merilis musim keduanya pada awal Agustus lalu. Karakter Wednesday Addams yang eksentrik, misterius, dan dingin berhasil membuat penonton penasaran untuk mengikuti jalan ceritanya. Selain itu, visual dengan nuansa gothic---mulai dari bangunan, ruang, hingga atmosfer---tidak hanya hadir sebagai latar, melainkan juga elemen naratif yang memperkuat tema kegelapan, keterasingan, sekaligus pencarian jati diri.
Pertanyaannya: Sebenarnya, apa itu Gothic? Seperti apa arsitektur bergaya gothic? Dan bagaimana arsitektur gothic dalam Wednesday mampu membangun suasana sekaligus mencerminkan psikologi karakter?
Arsitektur Gothic
Arsitektur Gothic adalah gaya arsitektur yang berkembang di Prancis pada abad pertengahan, sekitar abad ke-12 hingga ke-15. Nama "Gothic" berasal dari ejekan yang dikaitkan dengan bangsa Goth---suku Jerman pada masa itu---yang dianggap barbar. Namun seiring berjalannya waktu, istilah ini berubah menjadi sebuah istilah formal untuk menyebut gaya arsitektur tersebut.
Arsitektur gothic lahir sebagai adaptasi dari arsitektur Romawi, terutama pada gereja. Beberapa elemen gaya gothic merupakan evolusi dari arsitektur gereja Romawi. Bedanya, arsitektur gothic berusaha menghilangkan kesan gemuk, tebal, berat, tertutup, dan suram, menjadi lebih ringan, ramping, serta terang. Meski demikian, keseimbangan dan kesakralannya tetap dipertahankan.
Kesamaan dengan arsitektur Romawi terlihat dari penggunaan material bangunan, struktur atap lengkung (vault), denah berbentuk salib, serta menara hias pada bangunan gereja. Namun, inovasi besar dari arsitektur gothic terlihat pada penggunaan pointed arches (lengkung lancip), ribbed vaults (atap berusuk), dan terutama stained glass windows (kaca patri). Kehadiran elemen-elemen ini membuat bangunan menjadi lebih terang, sirkulasi udara lancar, serta suasana terasa lebih nyaman dan menawan.
Selain dalam arsitektur, gaya gothic juga hadir sebagai tema dalam karya sastra, khususnya novel horor pada abad ke-11 hingga ke-12. Ia digunakan untuk membangun atmosfer horor, misterius, dan moody yang kelak menjadi ciri khas estetika gothic.
Arsitektur Gothic dalam Wednesday
Dalam serial Wednesday, arsitektur gothic bukan hanya sekadar estetika, tetapi juga memperkuat kesan misterius, dingin, gelap, dan penuh petualangan. Elemen-elemen arsitektur gothic tampak jelas pada Nevermore Academy---sekolah para outcast.
Pada musim pertama, syuting dilakukan di Kastil Cantacuzino, Rumania. Sedangkan musim kedua mengambil lokasi di Irlandia, tepatnya di Kastil Charleville---kastil berhantu yang terkenal di dunia. Pilihan lokasi ini sangat mendukung atmosfer gothic yang autentik dan imersif.
Nevermore Academy: Rumah bagi yang "Berbeda"
Nevermore Academy digambarkan sebagai sekolah dengan arsitektur gothic: menara tinggi, jendela besar, serta interior penuh detail.
Pada musim pertama, lokasi syuting berpindah-pindah, antara lain:
Danau Brneti & Danau Sterbei: digunakan untuk adegan perlombaan Poe Cup.
Stasiun Kereta Api Sinaia: untuk adegan-adegan di stasiun Jericho.
Bucharest Film Studios (Buftea Studios): menjadi lokasi rekayasa kota Jericho, Vermont, dan sebagian besar interior Nevermore Academy.
Pada musim kedua, Production Designer Mark Scruton membangun banyak set dari nol, bukan menggunakan CGI. Ia memilih lokasi dengan lanskap alami yang memperkuat atmosfer gothic agar terlihat autentik. Beberapa elemen menarik antara lain:
Patung Werewolf dan Gargoyle: bukan sekadar dekorasi, melainkan simbol representasi komunitas supernatural di Nevermore, sekaligus refleksi perjalanan Enid menjadi werewolf.
Jendela besar Charleville Castle: dipasang sebagai focal point agar transisi antara set studio dan lokasi nyata terasa mulus dan memukau.
Menara jam: struktur baja kokoh dan monumental yang menambah kesan dramatis khas kastil gothic.
Caliban Hall & Dorm Room Pugsley: kamar dengan desain bunk bed menyerupai rumah pohon, kaca patri khas gothic, serta properti unik seperti granat tangan dan terrarium, mencerminkan karakter Pugsley yang quirky namun sensitif.
Rumah Morticia: sebelumnya bernuansa pastel (ditempati Thornhill pada musim pertama), kini didominasi palet hitam dan merah. Suasana gothic ini dipadukan dengan detail hangat, seperti motif mawar dan tungku besar berukir, mencerminkan karakter Morticia yang elegan, lembut, sekaligus menyimpan kekuatan gelap.
Ruang, Bayangan, dan Psikologi Karakter
Pada musim kedua serial Wednesday ini dapat dikatakan lebih misterius dan penuh ketegangan. Wednesday yang memiliki karakter dingin, tertutup, dan sarkastik dalam mengungkap suatu misteri rahasia dibalik pembunuhan yang melibatkan teman sekamarnya, Enid. Wednesday dengan penuh kehati-hatian, berusaha untuk mengungkap siapa dalang dibalik pembunuhan tersebut.Â
Visual gothic dalam Wednesday mendukung untuk sebuah alur cerita yang misterius, dingin, kelam, dan horor yang didukung dengan permainan cahaya dan bayangan. Koridor, pintu dibalik lemari buku, ruang misterius, tangga spiral. hingga ruangan besar dengan langit-langit yang menjulang tinggi menghadirkan suasana ketegangan dan penuh misteri.Â
Salah satu ruangan yang menjadi ikonik dalam serial Wednesday yakni kamar Wednesday yang bersatu dengan Enid dengan masing-masing kepribadian yang berbeda. Berikut ini penjelasannya:Â
Wednesday Addams: Hiasan yang tidak terlalu ramai, warna-warna yang digunakan Wednesday didominasi oleh hitam dan putih. Tidak ada kesan berlebihan, namun menggambarkan sisi gothic yang khas sesuai dengan karakter Wednesday yang dingin, sarkastik, misterius, dan tidak mudah dipahami.
Enid Sinclair: ruang tidur Enid yang penuh dengan berbagai warna yang justru semakin kontras ditempatkan dalam ruang gothic yang suram, menciptakan dinamika visual emosional. Enid dengan karakter yang berbanding terbalik dengan Wednesday, seorang yang ceria, sensitif dan penuh empati justru memberikan kesan yang berbeda.
Arsitektur sebagai Narasi Sosial
Menariknya, arsitektur gothic dalam Wednesday berfungsi bukan hanya sebagai estetika visual, tetapi juga sebagai narasi sosial. Dalam sejarahnya, arsitektur gothic lahir di Eropa abad pertengahan sebagai pergeseran dari gaya Romanesque yang berat dan suram menuju gaya yang lebih terbuka, tinggi, serta penuh cahaya. Pergeseran ini mencerminkan dinamika sosial dan spiritual masyarakat saat itu: ada kebutuhan untuk mengekspresikan kerinduan akan transendensi, namun juga ketegangan antara tradisi lama dengan tuntutan zaman baru. Dengan kata lain, arsitektur gothic sejak awal mengandung makna sosial---ia hadir sebagai representasi dari perlawanan terhadap keterbatasan lama, sekaligus simbol eksistensi kelompok yang mencari ruangnya sendiri.
Dalam konteks Wednesday, Nevermore Academy menjadi semacam "katedral gothic" modern: ruang monumental yang merepresentasikan komunitas outcast. Seperti katedral gothic yang dahulu menjadi pusat sosial, ekonomi, dan religius bagi masyarakat abad pertengahan, Nevermore Academy berfungsi sebagai pusat kehidupan bagi mereka yang ditolak dunia luar. Menara yang menjulang, jendela besar, hingga detail gargoyle dan patung werewolf bukan sekadar dekorasi, tetapi bahasa arsitektur yang menegaskan identitas kolektif para penghuninya. Estetika gothic di sini sekaligus menjadi refleksi psikologis Wednesday---kelam, moody, penuh misteri---namun pada saat yang sama membentuk ruang yang memungkinkan eksplorasi identitas. Dengan begitu, arsitektur gothic dalam serial ini bukan hanya memperindah visual, melainkan juga merepresentasikan konflik antara "yang normal" dan "yang lain," serta memberikan tempat bagi yang berbeda untuk menemukan dirinya.
Keseluruhan elemen ini menunjukkan bahwa Wednesday berhasil mengangkat arsitektur gothic lebih dari sekadar latar belakang cerita. Ia hadir sebagai bahasa visual sekaligus narasi sosial yang memperkuat tema keterasingan, resistensi, dan pencarian jati diri. Dengan memadukan sejarah panjang gothic dengan kebutuhan naratif modern, serial ini membuktikan bahwa arsitektur tetap relevan dalam membentuk makna budaya dan psikologis. Di sinilah letak kekuatan Wednesday: mengajak penonton tidak hanya menikmati kisah misteriusnya, tetapi juga merenungkan bagaimana ruang dapat membentuk identitas, relasi, dan makna hidup.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI