Mohon tunggu...
Rika Triyunia
Rika Triyunia Mohon Tunggu... Fotografer | Freelancer

Menulis adalah cara saya mengungkapkan isi kepala dan hati. Bagi saya, menulis, memotret, dan film adalah tiga cara untuk meraba kehidupan—lewat kata, cahaya, dan narasi visual. Berbekal latar belakang arsitektur serta ketertarikan pada psikologi, perfilman, dan isu kesetaraan, saya mencoba merekam cerita-cerita kecil yang sering terlewatkan. Di Kompasiana, saya ingin berbagi tentang ruang, relasi, dan makna yang tersembunyi di balik keseharian.

Selanjutnya

Tutup

Film

Peran Gender dan Makna Rumah dalam Film 1 Kakak 7 Ponakan

26 Juli 2025   12:00 Diperbarui: 26 Juli 2025   10:54 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi bagian dari sandwich generation memang tidak mudah. Beban psikologis dan materi yang harus ditanggung terasa begitu berat, apalagi ketika semua itu datang di usia muda. Film 1 Kakak 7 Ponakan bercerita tentang Moko, seorang dewasa muda yang tengah bersiap lulus kuliah dan bercita-cita menjadi arsitek---terinspirasi dari kakak iparnya yang juga seorang arsitek sukses. Moko adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Ia tinggal bersama kakak dan kakak iparnya yang memiliki empat anak, dan oleh para keponakannya, Moko dipanggil "Kakak." Namun, sebuah peristiwa tak terduga mengubah hidupnya: kakak dan kakak iparnya meninggal dunia, meninggalkan keempat anak mereka dalam tanggung jawab Moko.

Sejak saat itu, Moko harus merawat, mengasuh, dan memenuhi kebutuhan dasar keponakan-keponakannya, termasuk yang masih bayi. Ia harus berjuang seorang diri, menanggung beban ekonomi sekaligus menjadi sosok pengganti orang tua bagi para keponakan. Menjadi bagian dari sandwich generation bukan hanya tentang menanggung beban finansial, tetapi juga tekanan emosional---berpura-pura kuat di hadapan semua orang, bahkan mengabaikan kebutuhan dirinya sendiri.

Dalam tulisan ini, saya ingin membahas film ini dari sudut pandang arsitektur, kesetaraan gender, dan elemen visual yang menyertainya. Yang menarik, karakter Moko sebagai laki-laki ditampilkan menantang stereotip maskulinitas: ia harus tangguh menghadapi kenyataan, menjadi tulang punggung keluarga, sekaligus merawat anak-anak kecil. Dalam diamnya, ia menanggung dilema dan kebingungan, bahkan mengorbankan perasaan serta kehidupannya demi para keponakan tercinta.

1. Kesetaraan Gender: Peran Laki-laki dalam Pengasuhan

Dalam banyak film, sosok pengasuh anak seringkali ditampilkan sebagai ibu atau kakak perempuan---peran yang identik dengan perempuan. Namun dalam 1 Kakak 7 Ponakan, kita melihat sesuatu yang berbeda. Moko, seorang laki-laki muda, berjuang sendirian menjadi tulang punggung sekaligus pengganti orangtua bagi keponakan-keponakannya. Ia tampil sebagai father figure bukan karena status, tetapi karena rasa tanggung jawab dan cinta yang besar.

Scene Moko bercengkrama dengan Ponakan Sumber: IMDb
Scene Moko bercengkrama dengan Ponakan Sumber: IMDb

Moko memikirkan kebutuhan rumah tangga, menyuapi anak, memasak, bahkan mengganti popok---aktivitas yang selama ini sering dianggap bukan "pekerjaan laki-laki." Kehadirannya menantang stereotip maskulinitas yang selama ini dikaitkan dengan otot dan kekuasaan. Film ini menyajikan bentuk maskulinitas baru: bahwa merawat, memasak, dan mengasuh anak bukan hanya tanggung jawab perempuan, melainkan life skill dasar yang seharusnya dimiliki oleh semua orang, terlepas dari gender. Dalam masyarakat Indonesia yang masih lekat dengan sistem patriarki, penggambaran seperti ini penting untuk menggeser cara pandang bahwa pengasuhan adalah tanggung jawab bersama, bukan beban satu pihak.

Moko adalah potret laki-laki yang tidak hanya hadir, tetapi hadir sepenuhnya---mengisi peran yang mungkin tidak pernah ia bayangkan sebelumnya, namun ia jalani dengan ketulusan yang tulus dan diam-diam mengubah persepsi kita tentang peran dan tanggung jawab.

2. Arsitektur dan Ruang: Rumah yang Berubah Fungsi

Scene Moko melihat ruang kerja Kakak Ipar yang berprofesi Arsitek Sumber: IMDb
Scene Moko melihat ruang kerja Kakak Ipar yang berprofesi Arsitek Sumber: IMDb

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun