Mohon tunggu...
Riki Goi
Riki Goi Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Titik Awal Untuk Bisa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Relatif PBEKRES Tersentuh Dengan Misi Pemimpin Kabupaten Ngada, Bagaimana dengan Pemimpin Kabupaten Manggarai Timur?

25 September 2022   00:10 Diperbarui: 25 September 2022   00:16 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Wens Panggal

Oleh : Wens Panggal

Bagaimana perkembangan dan kemajuan Kabupaten Manggarai Timur?. Dari proses dan dinamika yang dinamis sampai terbentuknya Kabupaten Manggarai Timur, saya optimis bahwa inti sari pada lembar kertas pengajuan permohonan para pejuang Kabupaten ini adalah mewujudkan masyarakat Manggarai Timur sejahtera atau bonum Comune yang adil. Dalam perkembangan sejarah kepemimpinan Manggarai Timur, tercatat hasil pesta demokrasi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati dipimpin oleh tiga orang saja dan sekarang sementara proses untuk mengisi kursi kosong Wakil Bupati Manggarai Timur. 

Hal ini tentu unik dan wajib diapresiasi serta menelusuri bagaimana startegi pemenangannya. Konteks politik terkait kursi kekuasaan tentu wajib diisi dan diakui dalam demokrasi Indonesia. kekuasaan adalah posisi strategis dalam pengambilan kebijakan maka dari itu hal urgent yang menjadi tuntutan adalah bagaimana menjalankan kekuasaan agar kebijakannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Terhapusnya sistem sentralisasi dan digantikan dengan sistem desentralisasi adalah pelita baru untuk menerangi jalannya pembangunan di wilayah-wilayah Indonesia. Konsep desentralisasi melalui Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang otonomi Daerah bagi penulis, itu adalah sebagai pedoman pemerintah daerah dalam membangun Daerah.  Merujuk pada regulasi diatas, bagaiman dengan Manggarai Timur? Hemat saya Pemimpin Manggarai Timur terlihat pesimis untuk menerapkan perintah undang-undang otonomi daerah di Manggarai Timur khususnya pada pengelolaan potensi besar yang dimiliki dan pemerataan pembagian kue pembangunan disetiap Kecamatan.

Dalam pengambilan kebijakan sistem koordinasi atau kerjasama antar lembaga seperti Desa, Kecamatan, dinas, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Pemimpin Manggarai Timur sepertinya terputus dan kurang kompak dalam meyatukan kepentingan seluruh masyarakat. Sistem kerja ini mengakibatkan berkurangnya fungsi kontrol dan evaluasi dari kebijakan serta keegoisan berbasis politik identitas. 

Rasa kecewa terhadap Pemimpin Manggarai Timur tentu ada karena pada pencalonan yang kemudian nama ini terkesan dan sungguh meyakinkan bagi masyarakat bahwa yang dikembangkan adalah bagaimana ASET Manggarai Timur untuk lima tahun yang akan datang. Terkait Aset, di Kecamatan Elar dan Elar Selatan memiliki Aset tetapi belum dioptimalkan dalam pengembangan dan pengelolaannya. Apa-apa saja Aset yang miliki orang Elar dan Elar Selatan? Aset yang dimiliki tentu sama seperti Aset teman-teman Kecamatan di Lamba Leda, Kota Komba, Sambi Rampas dan lain-lain.

Misalnya jenis komoditas seperti Kopi, Cengkeh, kakao, kemiri, porang, jagung, beras, lombok dan lain-lain.  Elar Raya juga banyak memilik tempat pariwisata salah satu yang mendukung argumen ini adalah dengan diterbitkan surat keputusan Dinas Pariwisata Manggarai Timur bahwa Desa Langga Sai, Kecamatan Elar selatan sebagai salah satu tempat wisata. Hemat saya terkait mendeskripsikan tentang potensi yang ada di Elar dan Elar Selatan tak akan selesai untuk dipromosikan.

Masa-masa Kampanye, Para calon Pemimpin Manggarai Timur berbondong-bondong menuju Kecamatan Elar dan Elar Selatan. Sisi positif kegiatan ini adalah bagian dari sosialisasi politik dan pemaparan Visi-Misi dari para calon Pemimpin Manggarai Timur.  Saya Optimis bahwa Visi dan Misi dari Para Calon tentu dapat menghantarkan Kabupaten Manggarai Timur yang lebih baik dan bermartabat.  Oleh karena itu konsep atau misi yang berbeda terkait strategi para calon, Rakyatlah yang memutuskan siapa yang menjadi pemimpin.

Paket ASET dengan Misi pembangunan pada saat itu yang digelorakan di bumi Elar Raya adalah peningkatan pelayanan dan pemenuhan kebutuhan prioritas seperti pembangunan infrastruktur mulai dari kesehatan, meningkatkan bidang ekonomi, peningkatan mutu jalan dan listrik. Pada saat para Elit menyampaikan hal ini, sorak sorai tepukan tangan masyarakat Elar dan Elar Selatan rupanya hampir terdengar di Kecamatan Lamba Leda dan Kota Komba. Karena ini adalah harapan akan perubahan besar apabila nanti terpilih. 

Sepupus harapan ini sepertinya belum maksimal untuk diimplementasikan di Kecamatan Elar dan Elar Selatan. Karena sampai hari ini, Kedua Kecamatan ini beberapa infrastruktur khususnya jalan di Elar selatan terasa rusaknya bukan kaleng-kaleng. Dampaknya adalah khusus Masyarakat Elar Selatan memutuskan untuk pelayanan kebutuhan ekonomi dan kesehatan seperti penjualan komoditas, pertolongan pasien yang sakit berat dan ibu hamil yang akan dipartus kebanyakan dirujuk ke Kabupaten Ngada.  Masyarakat Elar Selatan terlihat enggan atau jarang memilih berbondong-bondong ke Ibu Kota Kabupaten Manggarai Timur sebagai tempat penjualan komoditas dan pelayanan kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun