Pintu April bulan kedukaan,
2021 Nusa Tenggara Timur,
Malaka, Adonara Pembukaan,
Seisi Nusa berlumur air mata,
Hirup pikuk aktivitas rakyat,
Disapa dengan beringas,
Tak sebatas Malaka dan Adonara,
Sekejap Flobamora ditampar kasar,
Sadar maupun tidak makhluk-nya,
Alam tetap culas menampar keras,
Melumat dengan basah bibir hujan,
Memeluk erat dekapan angin buas,
Kaki berlari mencari lindungan,
Jemari melambai mengalih perhatian,
Bibir awam mengaum pertolongan,
Apalah daya korban meneriaki korban,
224 Jam,
Dalam dekapan alam beringas,
Fajar menyingsing mari perlahan,
Setitik cahaya harapan dalam duka,
Dari setiap lorong kehidupan,
Nampak jelas makhluk merana,
Bibir kusam mengucap ayat doa,
Pelupuk mata meluap darah kesedihan,
Teguran alam bumi Flobamora,
Apa yang ditangisi selain penyesalan,
Dari raga kaku korban bencana,
Yang dilahap paksa oleh kuasa alam,
Untuk makhluk Flobamor,
Kuatkan keikhlasan dan kesabaran
Jangan berlarut dalam dekapan kesedihan,
Bangkit berdiri hidupkan titik harapan tersisa,
Diakhir bait puisi bencana,
Terimakasih terucap dari bibir korban yang selamat,
Untuk korban yang tak selamat,
Sepucuk doa kami hantar  arwah mu tenang disisi Allah.
Kupang, 6 Maret 2021
Riki Goi