Di dalam laci kayu ruang keluarga, suasana mulai memanas. Remote TV sedang duduk gelisah sambil sesekali menendang-nendang kabel HDMI yang kebetulan lewat.
Remote (mengeluh): "Hidup ini tidak adil. Baru juga seminggu aku kerja keras gonta-ganti channel, tiba-tiba kalian, Baterai A dan Baterai B, mogok kerja!"
Baterai A (malas-malas): "Kami butuh me time, bro. Capek tahu gak, disuruh nyalain Netflix jam 2 pagi cuma buat nonton ulang sinetron tahun lalu."
Baterai B (setuju): "Betul! Belum lagi kalau dia pencet tombol volume berkali-kali padahal yang rusak tuh speaker-nya, bukan kita!"
Remote (menahan emosi): "Aku juga gak bisa apa-apa kalau kalian gak ngasih tenaga! Aku cuma badan doang, tanpa kalian aku ini... ya, cuma papan tombol kesepian."
Baterai A (nyinyir): "Oh, jadi sekarang nyalahin kami? Emangnya kamu pernah rawat kami dengan baik? Diganti aja ogah-ogahan. Dicas juga enggak!"
Remote: "Eh, aku tuh bukan charger! Aku tuh pasif, ngerti? Aku hanya bisa menerima nasib! Kita ini tim. Kamu, aku, dan... ya, bahkan tombol mute yang jarang dipakai itu."
Baterai B: "Hmm... ngomong-ngomong soal mute, terakhir kali dia kepencet, pemilik kita malah panik nyari tukang servis. Kocak."
Remote (tersenyum getir): "Iya, itu momen langka. Tapi tetap aja, tanpa kalian aku jadi kayak mantan yang dilupakan, duduk di pojok, gak pernah ditekan."
Baterai A (merenung): "Kamu benar juga. Waktu kamu dipakai buat main PS dulu, kamu keren banget. Semua mata tertuju padamu."