Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Drama Korea "Dear My Friends", Indahnya Menua Bersama Sahabat

8 Januari 2021   23:59 Diperbarui: 9 Januari 2021   00:20 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: kdramakisses.com

Saya pikir, orang-orang lansia di Korea Selatan, jika merujuk pada drama Korea ini, sangatlah beruntung. Mereka masih memiliki komunitas, orang-orang yang bisa ditelepon dan dimintai bantuan kapan saja, teman berjalan-jalan, teman curhat ketika suami sedang bersikap tidak masuk akal. Cerita-cerita yang dikemas rapi di dalam drama ini bukanlah cerita-cerita yang rapi dengan happy ending. Tidak. Semuanya messy, sangat berantakan. Konflik bersilangan di sana-sini, namun tidak ada peristiwa yang tidak memberikan pelajaran hidup buat saya.

Tentang ketakutan merepotkan anak, apalagi kalau anaknya hidup dengan ekonomi pas-pasan/baru bercerai/dipukuli suaminya. Sekali menjadi orang tua, selamanya akan menjadi orang tua, selamanya akan mengkhawatirkan anak. Akan tetapi, rasa tidak enak pada anak dan menantu terkadang membuat para orang lansia di dalam drama ini menyembunyikan perasaannya rapat-rapat. Atau sekalinya curhat, yang dibagikan malah berbeda dari yang sebenarnya. Masalahnya adalah keengganan untuk berbicara jujur karena takut merepotkan.

Drama ini juga membahas tentang pernikahan yang disia-siakan. Punya suami yang suka membentak? Atau istri yang selalu mengeluh bahwa uang tidak cukup? Kesabaran manusia itu tipis, Kawan, suatu saat tali sabar itu bisa putus juga. Itulah yang terjadi pada Jeong Ah yang pada usia 72 tahun meninggalkan suami yang sudah dia bersamai selama hampir lima puluh tahun.

Lima dekade, lho! Bukan waktu yang sebentar. Ada tiga anak yang dihasilkan oleh pernikahan itu. Akan tetapi, sikap kasar, pelit, tidak tahu terima kasih dari suaminya membuat Jeong Ah niat minggat dan membeli rumahnya sendiri. Pemicunya adalah ibunya yang meninggal pada suatu hari yang cerah di pantai di dekat sanitarium tempat ia dirawat. 

Ibu Jeong Ah seperti Jeong Ah, bekerja keras seumur hidupnya dan tidak pernah punya cukup uang. Pada usia senja dia sakit-sakitan, tapi Jeong Ah tidak dapat merawatnya karena masih ada mertua dan adik-adik ipar yang dia harus urus. Akhirnya sang ibu dirawat di sanitarium dan Jeong Ah tidak sering menjenguk karena dia masih harus bekerja dan mencari nafkah. Jeong Ah merasa hidupnya sangat menyedihkan, dan dengan tekad tidak mengulangi hidup seperti yang dialami ibunya, Jeong Ah berniat meniti kehidupan baru dan meminta cerai.

Choong Nam hidup mapan dengan uang berlimpah, tapi dia tidak pernah menikah. Tanggung jawabnya terhadap keluarga besarnya membuat dia terlalu lelah untuk mencari kebahagiaannya sendiri. Masalah mulai muncul ketika dia mulai sakit-sakitan dan tidak ada orang di rumahnya yang bisa dimintai tolong. Di situ saya dapat membayangkan kecemasan, ketakutan orang lansia jika tubuh mereka mulai menyerah dan tidak ada keluarga yang dapat mendampingi. 

Walaupun frase "menikahlah biar ada anak yang bisa mengurus ketika kamu tua" kedengaran klise, saya pikir frase itu ada benarnya juga. Untunglah Choong Nam memiliki sahabat-sahabat yang bisa dia andalkan. Akan tetapi, dia juga sadar bahwa usia mereka semua sudah di atas 70 tahun. Waktu mereka di dunia sudah sangat terbatas, tidak ada yang tahu siapa yang akan berpulang kemudian.

Drakor "Dear My Friends" ini adalah tentang slice of life yang sangat relevan, sangat familiar dengan kehidupan saya sebagai ibu yang memiliki anak sekaligus orang tua yang sudah lansia. Walaupun ada istilah sandwich generation dengan segala "deritanya", saya bersyukur masih bisa menikmati waktu bersama generasi sebelum dan sesudah saya. 

Karena hidup ini teramat singkat, Kawan. Saya belajar banyak dari setiap episode drakor ini dan saya harap kamu juga. "Dear My Friends" dapat ditonton di platform Netflix. Selamat menikmati!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun