Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Tiga Mentalitas yang Harus Dimiliki Pekerja "Freelance"

26 Februari 2018   01:00 Diperbarui: 27 Februari 2018   10:17 2533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: www.techjuice.pk

Bagaimana cara menetapkan tarif yang pantas tersebut? Ya dengan survei pasar, yang bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti: 1) browsing informasi di internet, 2) mencari informasi langsung dari kompetitor, calon klien, atau badan pemegang data statistik.

Sebuah contoh sederhana: saya menetapkan tarif mengajar bahasa Inggris untuk orang dewasa Rp 100.000,00 per jam. Suatu hari ada calon klien yang meminta tarif diturunkan menjadi Rp 50.000,00 saja per jam. Sebelum mengiyakan/menolak permintaan calon klien, saya melakukan survei kecil-kecilan dulu.

Saya menemukan bahwa guru bahasa Inggris di tempat lain menetapkan tarif Rp 200.000,00 per jam untuk materi yang sama dengan yang saya tawarkan ke calon klien.

Selain itu, saya juga menemukan bahwa tarif les bahasa (Inggris, Mandarin, Korea, Jepang) di sekitar tempat tinggal saya dan tempat tinggal klien adalah antara Rp 75.000,00- Rp 200.000,00 per jam. Dari informasi yang saya dapatkan, saya bisa menetapkan ruang untuk bernegosiasi dengan calon klien tersebut.

Mendapatkan klien memang penting buat kita mendapatkan uang, namun jangan sampai kita mengorbankan penghargaan kita terhadap kemampuan dan keahlian yang kita miliki.

Mungkin saja satu atau dua kali kita menyanggupi tarif yang jauh di bawah pasar karena kita punya kebutuhan ekonomi, namun hal ini akan menjadi bumerang saat kita bertemu dengan calon klien berikutnya.

Tarif normal kita bisa terlihat sangat mahal di mata calon klien baru karena kita banting harga habis-habisan demi klien lama. Hal ini sangat merugikan kita dan bisa merugikan kompetitor kita karena kita "seolah-olah" merusak harga pasar.

Semoga catatan singkat di atas bisa berguna untuk para pekerja freelance dan pekerja-pekerja di profesi/bidang usaha yang lain.

Selamat berkarya sepekan ke depan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun