Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Tiga Mentalitas yang Harus Dimiliki Pekerja "Freelance"

26 Februari 2018   01:00 Diperbarui: 27 Februari 2018   10:17 2533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: www.techjuice.pk

Jadi jangan malu untuk mempromosikan diri. Jika kamu yakin kalau pekerjaanmu bisa memberi nilai tambah, kamu harus percaya diri untuk berkata bahwa kamu bisa membantu orang lain dengan bekal keahlianmu. Selain itu, mulailah berpromosi dari orang-orang terdekatmu.

Di era media sosial seperti sekarang ini di mana jumlah likedan follower menjadi indikasi semu bahwa seseorang/suatu produk itu diminati orang banyak, tetap tidak ada yang bisa mengalahkan Word-of-Mouth Marketing ,atau promosi dari mulut-ke-mulut.

Saya memakai cara ini untuk memasarkan produk lemari dan buku yang saya tulis. Cara promosi yang luar biasa efektif dan efisien adalah kesaksian dan rekomendasi dari pemberi kerja yang puas dengan hasil kerja si freelancer.

2. Selalu Siap Move On Setelah Proposal Ditolak

Kembali ke perumpamaan pekerja freelance sebagai seorang nelayan. Saat seorang nelayan menebarkan jalanya, pasti ada ikan yang terjaring dan ada ikan yang bisa lolos dari jala. Demikian pula dengan pekerjaan freelance.

Saat kita jor-joran berkeliling ke potential customer untuk menawarkan keahlian kita, ada kalanya kita diterima di saat demand meets supply, dan ada kalanya kita ditolak karena tidak ada demand dari si pemberi kerja. Jika hal itu terjadi, terimalah kenyataan. Gunakan feedback dari mantan calon klien untuk memperbaiki cara promosi. Jangan terlalu lama patah hati, apalagi sampai patah semangat.

Selama melaut, seorang nelayan harus menebarkan jalanya beberapa kali di beberapa tempat; hanya itu satu-satunya cara untuk memperbesar probabilitas terjaringnya ikan dalam jumlah besar.

Saat berpromosi, seorang pekerja freelance harus sigap menggunakan jaringan hubungan sosial untuk memperbesar probabilitasnya mendapatkan klien yang membutuhkan keahliannya. Namun jika klien belum datang juga, ingatlah: masih banyak ikan di laut. Terus tebarkan jala kamu dan niscaya suatu saat akan ada ikan yang menyangkut.

3. Hargai Dirimu Sendiri

Pertanyaan yang paling sering ditanyakan seorang pekerja freelance yang baru terjun di bidang ini adalah, "Berapa Rupiah ya imbalan yang akan saya minta untuk pekerjaan yang saya lakukan?" Jawaban dari pertanyaan ini hanya satu: lakukan survei pasar. Survei pasar berguna untuk melihat: 1) berapa tarif yang dipasang kompetitor kamu, dan 2) berapa tarif yang disanggupi oleh calon klienmu.

Satu hal yang perlu selalu diingat oleh seorang pekerja freelance adalah keharusan untuk menghargai diri sendiri, dalam artian menetapkan tarif yang pantas untuk keahlian/waktu/tenaga yang dikeluarkan untuk mengerjakan suatu pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun