Mohon tunggu...
Rijali Hadi
Rijali Hadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat

hobi suka membaca kepribadian rajin terkadang egois

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Data Banjir Times Series 5 Tahun Kabupaten Tanah Laut

9 Mei 2023   19:42 Diperbarui: 9 Mei 2023   19:49 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Data BPS Kabupaten Tanah Laut

  • Banjir
  • Pengertian Banjir

Salah satu proses alam dan bencana yang sangat menakutkan masyarakat yang tinggal di dekat sungai besar adalah banjir. Banjir dan genangan pos, banjir lokal, dan genangan akibat pasang surut air laut adalah contoh dari berbagai macam banjir (Rob). Sistem bantuan untuk banjir meliputi: mengatur penggunaan lahan dan perencanaan lokasi, merekayasa bangunan dataran banjir untuk menahan banjir, meninggikan lantai, dan merancang infrastruktur untuk mencegah rembesan adalah contoh praktik rekayasa.

Menurut Yohana et al., banjir, (2017) merupakan fenomena yang diakibatkan oleh akumulasi air jatuh yang tidak mampu ditahan oleh tanah. Menurut Aminudin (2013), banjir merupakan bencana yang diakibatkan oleh curah hujan yang berlebihan yang tidak diimbangi dengan drainase yang memadai sehingga memungkinkan air meresap ke wilayah yang tidak diinginkan masyarakat. Kemudian, Kodoetie et al. lapor, 2002 dalam Nurhaimi An dan Sri Rahayu (2014) ada dua faktor penyebab banjir, yaitu penyebab normal spesifik dan penyebab tidak alami (perbuatan manusia).

  • Contoh dari alam adalah:

a) Hujan deras;

b) Pengaruh topografi terhadap aliran di daerah hulu dan hilir;

c) Pengendapan sedimen;

d) Ada masalah dengan sistem jaringan drainase;

e) Pasang surut air laut.

Model yang tidak wajar (tindakan manusia) menggabungkan hal-hal berikut:

a) Kemajuan di daerah pengalihan aliran yang disebabkan oleh deforestasi;

b) Membuang sampah ke sungai;

c) Tidak adanya bangunan pengendali banjir yang terpelihara dengan baik;

d) Tidak ada saluran sungai yang terawat baik.

Kegagalan banjir biasanya terjadi selama musim badai. Satu lagi istilah banjir adalah gelombang air yang bergerak cepat. Ketika permukaan air naik di atas tingkat normalnya, itu menyebabkan banjir. Pada saat itu sebagian atau seluruh tanah yang tidak pernah tergenang air akan terendam oleh air. Hujan deras yang terus menerus sering menyebabkan banjir. Demikian pula pada saat hujan lebat, hutan gundul dan pegunungan tidak dapat menampung air hujan sehingga terjadi tanah longsor dan banjir (Lestari, Kanedi, & Arliando., 2016). 

Adapun partisipasi masyarakat dapat dipicu dengan membersihkan sedimen, membuat parit, membangun rumah tahan banjir, menyesuaikan praktik pertanian dengan banjir, melindungi hutan dan daerah resapan, serta bersiap untuk evakuasi banjir. Tanah longsor, di sisi lain, adalah salah satu bencana alam yang disebabkan oleh gerakan tanah yang terjadi secara bertahap atau tiba-tiba, biasanya dalam skala kecil. Upaya pengurangan risiko, misalnya: pada tanjakan membuat serambi dan titik miring yang dangkal, pemborosan inkremen, jalan masuk akar yang dalam.

  • Gempa Bumi

Salah satu bencana alam yang dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar, cepat merusak dan menghancurkan bangunan, serta mencederai individu adalah gempa bumi. Penangkapan energi secara tiba-tiba yang terakumulasi dalam batuan yang berubah bentuk inilah yang menyebabkan gempa bumi (Sari & Girianto). 2023). Penangkapan energi dari tekanan yang diberikan oleh lempeng yang bergerak biasanya menghasilkan gempa bumi. Ujung pelat tidak dapat lagi menahan tekanan karena tekanan terus meningkat dari waktu ke waktu.

  • Tanah Longsor

Saputra, Ardhana, dan Adnyana mengklaim bahwa, 2016), tanah longsor adalah pergerakan struktur batuan dan tanah yang bergerak turun ke daerah yang lebih rendah di sekitarnya. Kegagalan longsor dapat diartikan sebagai disintegrasi yang selaras dengan gerakan tanah yang menyebabkan pergantian lapisan tanah dan batuan di sebidang tanah (Yassar et al., 2020). Longsoran sendiri dapat dipicu oleh faktor-faktor aktual yang biasa terjadi, seperti kemiringan lereng yang curam, kekuatan curah hujan yang tinggi, cacat pemandangan, jenis dan guncangan yang mudah hancur serta faktor perkembangan tanah dan tutupan lahan yang tidak dapat menahan massa tanah. . atau bebatuan (Kementerian Pekerjaan Umum, 2021). Aspek fisik kondisi kawasan memengaruhi risiko erosi, sedangkan faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan memengaruhi kerentanan dan sikap (Amri et al., 2016).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun