Mohon tunggu...
Rihta Berlianti Harahap
Rihta Berlianti Harahap Mohon Tunggu... Koki - Hidup adalah perjuangan, maka nikmatilah hidup ini dengan sempurna

Aksara kini menjadi jiwanya, setiap kisah ia tuliskan dalam aksara penyimpan rindu yang berdebu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Maaf

13 Januari 2018   08:52 Diperbarui: 13 Januari 2018   09:30 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sepucuk surat usang tak bisaku jaga

sesempurna janji manis yang terucap

bukan duri mawar yang salah

tapi sang kumbang yang tak hati-hati

maaf aku bukan air di daun talas

cintaku laksana jam dinding yang berputar

kertas putih kini telah buram

tiada bisa aku kembali lagi

maaf mawarku, coklat kini telah meleleh

tak bisa aku mempertahankan ucap janjiku

usaplah bendungan air matamu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun