Mohon tunggu...
Rigen Susanto
Rigen Susanto Mohon Tunggu... Lainnya - Kepala Sekolah

Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Kulurejo Korwilcam Bidik Nguntoronadi

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Cerita Awal Tahun dari Kebun Anggur Jubleg, Wonoharjo, Kecamatan Nguntoronadi

1 Januari 2024   21:56 Diperbarui: 1 Januari 2024   22:15 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Cerita Kang Adit, Sukses Budidaya Anggur Impor di Dusun Jubleg, Desa Wonoharjo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri

Bermula dari keisengan memakan buah anggur bersama mertuanya. Suatu hari Kang Adit mencoba menanam biji dari buah anggur yang baru saja dia makan. Dengan penuh kesabaran biji anggur tadi dirawat dan diperhatikan dengan seksama perkembangannya. Ternyata tumbuh dan berkembang di atas ekpektasi. 

Berbekal pengetahuan yang ia dapat dari belajar di dunia maya dan komunitas Urban Farming yang digelutinya, Adit mencoba peruntungan dengan membuka lahan anggur di daerah Banyuwangi. Atas alasan keluarga ia pindah domisili ke tanah kelahiran di dusun Jubleg. 

Hobinya merawat tanaman, Adit beserta istri, kini memiliki perkebunan anggur yang berdiri di atas lahan seluas 8.000 m2 tepatnya di Dusun Jubleg, Desa Wonoharjo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Menariknya, baru-baru ini, kebun anggurnya tersebut viral di media sosial. Padahal sudah berjalan tiga tahun sejak membuka lahan. Kebun Anggur Aditya Rachma begitu biasa orang menyebutnya. Kebun anggur milik Aditya-Rachma ini bibitnya diimpor dari luar negeri, tepatnya dari Negara Ukraina. Berkat keuletannya, kebun miliknya kini ditumbuhi beragam jenis anggur impor. "Jenis anggur ada beberapa varian. Beda namanya ada anggur merah serta hijau" katanya saat ditemui di kebun anggurnya pada Selasa (01/01/2024).

"Bibit sendiri dari Ukraina, kan iklim di sana dan di sini beda. Jadi, nanti sudah kita sesuaikan mana yang bisa berbuah paling banyak," ujar dia. Selain dapat tumbuh dengan mudah, mengurus tanaman yang berjenis merambat ini juga terbilang sederhana, hanya perlu disiram tiga hari sekali. "Kalau nunggu panennya sekitar 90 hari bahkan ada 120 hari. Tapi kalau proses dia dari bibit hingga menjadi buah butuh waktu sekitar delapan bulan," katanya.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Meski belum resmi menjadi lokasi agro wisata, kebun anggurnya kini banyak diminati pengunjung untuk merasakan langsung buah anggur dari kebun. Namun tidak diperkenankan makan sepuasnya, yang ada adalah PILIH-PETIK-TIMBANG-BAYAR. Setelahnya boleh dimakan sepuasnya. Memetik buah anggur secara sengaja sama saja dengan merusak dompolan buah anggur, maka pelaku berkewajiban membeli satu dompol buah anggur tersebut.

 Untuk per kilonya, dia mematok harga Rp.60.000,- untuk anggur berwarna hijau. Lalu, untuk anggur dengan warna merah dipatok dengan harga Rp.65.000,- per kilo. Adit kini menekuni budidaya anggur jenis impor tersebut. Menurutnya, jika dirinya saja bisa membudidayakan jenis anggur impor yang belum pernah ada di wilayah Kecamatan Nguntoronadi, maka seharusnya potensi tanaman anggur di sini bisa menjadi besar.

Berikut beberapa tips yang perlu dikuasai untuk persiapan budidaya anggur:

  • pH tanahnya harus berada di angka 6 sampai 7.
  • Media semai yang baik paling tidak harus memiliki ketinggian 5 -- 10 centimeter.
  • Gunakan pupuk yang berkualitas tinggi untuk menghasilkan pertumbuhan bibit yang maksimal.
  • Satu hektar tanah, bisa menanam 900 batang anggur dengan menggunakan jarak tanam 3 cm x 3 cm.
  • Gunakan pupuk organik yang mengandung unsur hara.
  • Setelah lubang tanam sudah siap, keluarkan benih dari media semai dan tanam semua benih di dalam lubang tersebut.
  •  Tutupi lubang dengan tanah hingga akar dan batang bawah  bibit anggur tertutupi.
  •  Terakhir, guyur dengan banyak air.

2. Cerita Legenda Umbul Nogo di Desa Karanglor, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun