Mohon tunggu...
Rifqi Muhammad Idris
Rifqi Muhammad Idris Mohon Tunggu... Jurnalis - mahasiswa

kita bisa sukses ketika kita bisa yakin dengan apa yang kita lakukan pasti membuahkan kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Korupsi dalam Lingkup Pesantren yang Tidak Disengaja

2 November 2019   21:00 Diperbarui: 2 November 2019   21:18 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

ketika kita berbicara korupsi seolah-olah perbuatan tersebut suatu perbuatan yang sangat keji,merugikan semuanya,dan dosa besar,namun,jika kita hanya berucap dan berangan-angan akan perbuatan tersebut maka tidak cukup bagi kita dikatakan orang yang baik. orang yang berbuat dan korban merasakan dan mengetahui eksekusi dari perbuatannya,eksekusi dan negara ataupun hukum allah swt.

pesantren menurut kita tempat yang aman dari berbagai marabahaya tersurat ataupun tersirat,dan perbuatan kita dijamin baik meskipun tak sempurna dari pada yang lain,tapi,mengapa tanpa kita sadari dalam setiap gerak-gerik kita,tempat yang kita mukimin,makanan yang kita makan,dan semua fasilitas yang kita nikmati tidak sedikitpun terlintas di benak para santri dan yang lain,bahwa sedikit banyak dari yang di sebutukan di atas pasti ada perbuatan keji tersebut yakni korupsi.

setiap hari para santri beraktivitas dengan senyuman manisnya. seperti;sekolah,berjamaah,dan lain sebagainya,begitu juga dengan para tutor yang mengurus berbagai kepentingannya,disitu baru kita menemukan letak perbuatan korupsi dalam pesantren yang tidak kita sadari diantaranya;bangunan mewah,fasilitas dilengkapi sampai tidak ada satupun yang mengaung atas kekurangan di pesantren tetrsebut.

pertama jika kita ulas dari bangunan yang serba mewah,lantai demi lantai yang tak kunjung sampai pada puncaknya.memang pembangunan tersebut tidak murni dari sumbangan para santri dan infaq wali santri pasti ada dana dari negri ataupun petinggi lainnya,disitu kita tidak tahu,apakah dana yang di berikakn murni halal atau tidak bercampuran dengan perbuatan yang di maksud? jika tidaak,dosalah mulut kita dan seluruh badan kita ,jika iya,maka kita sadar tapi nafsu kita menggerakkan segalanya demi segelintir bangunan yang mewah,untuk itu,mari para santri kita belajarbangkit dan berhati-hati dalam menerima sesuatu yang tidak kita ketahui asal-usulnya.

bukan hanya itu ketika di sekolah adakah santri yang belajar giat dan tidak mengorupsi waktu belajarnya demi ketenangan dan istirahat? perbuatan seperti ini pasti terjadi di kalangan santri meskioun tidak dalam lingkup pembelajaran.

jika kita memahami makna dari satu persatu huruf dan lafadz santri maka kita akan menjauhi dan berhati-hati dalam memutuskan,berprilaku,berpendapat sesuatu yang tidak jelas dari mana datangnya hal tersebut. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun