Mohon tunggu...
Rifqi Fuadiee
Rifqi Fuadiee Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Tulisan adalah sebuah karya,yang isinya murni dari hati si penulis,yang tergores di atas kertas, dan tiap-tiap bait kata-kata nya mengandung makna tersendiri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sulitnya Daring di Pelosok Desa

9 Oktober 2020   22:07 Diperbarui: 9 Oktober 2020   22:11 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: news.okezone.com

Ini adalah pengalaman yang pernah saya alami selaku mahasiswa,saat saya tinggal di daerah yang masih kurang jangkauan sinyal internet-nya dan pada masa pandemi ini.

Semenjak datangnya wabah virus corona ke-Negara kita Indonesia, semua kalangan masyarakat menjadi resah, karena takut akan terjangkit virus corona, namun seiring berjalannya waktu pemerintah mengeluarkan kebijakan,yaitu menggunakan protocol Kesehatan dalam setiap aktifitas sehari-hari.

Dan semua kalangan melaksanakan protocol Kesehatan tersebut, sampai pada akhirnya pemerintah mengeluarkan keputusan yaitu new normal atau normal baru yang mana masyarakat dapat beraktifitas Kembali, tapi dengan syarat mematuhi protocol Kesehatan, yaitu dengan memakai masker dan juga selalu menjaga kebersihan.

Begitu juga dengan kegiatan Pendidikan yang dilakukan dengan protocol Kesehatan,bagi siswa-siswi yang belajar dengan sistim tatap muka,namun Sebagian juga banyak yang sistim belajarnya masih online/ daring,dan sistim online /daring ini juga membuat Sebagian wali murit mengeluh karena mengingat masih banyak siswa-siswi yang kurang mampu sehingga mereka berat untuk melakukan pembelajaran sistim online/ daring.

Karena Sebagian dari mereka selain terkendala teknologi yang masih kurang,mereka juga belum tersentuh jaringan sinyal yang memadai sehingga mereka dapat dengan mudah melakukan sistim belajar online/daring. seperti di daerah Kab.Tebo.Kec.VllKoto.Jambi, yang khususnya di desa napal putih disini mereka mencari sinyal dengan mencari dataran tinggi agar sinyalnya lancar, bahkan kadang ada juga yang pergi kebalai desa untuk menumpang wiffi di kantor desa karena saking sulitnya.

Kejadian itulah yang saya alami saat menginap beberapa hari di desa napal putih tersebut,tepatnya di rumah paman saya,saya sangat kasian dengan anak-anak yang ada di sana karena sulitnya mencari sinyal,namun kita hanya bisa berharap dan berdoa agar virus corona /covid 19 ini cepat hilang dan proses belajar mengajar Kembali seperti dulu lagi sehingga mereka dapat belajar dengan tenang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun