Mohon tunggu...
Rifqi Rahman Suryandhika
Rifqi Rahman Suryandhika Mohon Tunggu... Mahasiswa - think critically

Seorang mahasiswa di Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Menghadapi Kritikan

26 Juli 2021   22:59 Diperbarui: 26 Juli 2021   23:20 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Rifqi Rahman Suryandhika

Iqbal Musthafa Malengga

Muhammad Athallah Adianto


Dalam perjalanan menggapai cita-cita kita pasti akan menghadapi suatu halangan maupun kritikan yang bermunculan dari berbagai sisi yang sangat mungkin menyurutkan langkah-langkah kita. Hujan kritikan dan cemoohan terkadang menggoyahkan tekad kita sehingga kita lupa bahwa pertarungan sesungguhnya ternyata ada di dalam diri kita sendiri. Pertarungan yang dimaksud yaitu ketika diri kita bergelut apakah harus berhenti karena kritikan dan cemoohan yang ditujukan pada kita atau kita mengabaikannya dan tetap melangkah. Karena mau gimana pun juga dan kapan pun itu, suara-suara negatif akan selalu datang mengepung kita. 

Tidak banyak orang yang mampu menahan derasnya hujan kritikan tersebut, karena beberapa orang malah lebih memilih menepis semua cemooh yang ditujukan pada dirinya dan menganggap jika dirinya adalah orang yang tak memiliki kesalahan. Tindakan tersebut tentu akan membuatmu menjadi orang yang sangat keras kepala sehingga senantiasa ingin selalu mendapatkan pengakuan kehebatan. 

Agar tidak menjadi bagian dari orang-orang itu maka kita harus berpikir lebih dalam tentang apa sih tujuan dari kritikan orang-orang itu, karena dibalik rasa sakit, kepala pusing dan dada sesak akibat menahan kritikan, ternyata semua itu sangatlah bermanfaat bagi diri kita.

Hidup ini adalah ladang ujian, ladang tantangan, dan ladang kepayahan. Tidak ada manusia yang benar-benar sempurna di dunia ini, kita semua pasti memiliki suatu kekurangan. Memang dikritik itu tidak enak, entah siapapun itu saat kita merasa ada yang kurang di dalam diri kita orang-orang pasti akan mempertanyakannya. 

Namun sebenarnya kritikan itu sangat diperlukan karena memberi informasi kepada kita apa yang penting dalam hidup kita. Menanggapinya pun memang sulit, tetapi belajar terbuka dengan segala feedback akan menjadi salah satu keterampilan penting yang akan kita miliki. Sebenarnya kita tidak perlu merasa kesal jika dikritik atau dicemooh oleh seseorang, atau bahkan merasa rendah diri. Lagipula itu semua ada manfaatnya untuk kita.

Meskipun tidak semua kritikan itu benar dan perlu ditanggapi, tidak sedikit orang pula yang jatuh hanya gara-gara dikritik. Dan pada kenyataannya adanya kritik berarti menunjukkan bahwa masih ada yang peduli terhadap kita. Mereka peduli tentang kesalahan kita dan yang mereka lakukan hanyalah untuk memberitahu kita agar segera mengintropeksi diri. Ya meskipun cara mereka memberitahu pun kadang ada yang masih kelewat batas. Tapi tetap tak bisa dipungkiri bahwa kita pasti memiliki beberapa kekurangan yang harus diperbaiki. Untuk itu cara paling ampuh untuk mengetahui kekurangan tersebut ialah dari kritikan orang lain.

Seseorang yang sangat sulit menerima kritikan ternyata sangat berkaitan dengan depresi dan gangguan mental. Orang-orang itu sering kali merasa takut saat ada yang mengomentari dirinya ataupun dicemooh karena mereka menganggap hal-hal tersebut adalah sebuah ancaman bagi mereka. Mereka tidak mampu untuk mempertahankan ketenangan emosional dan siap menyerang orang lain apabila mereka diganggu. Oleh karena itu, muncul lah gangguan depresi pada penerimanya.

Seseorang yang depresi cenderung menghakimi dirinya sendiri dan kritis terhadap dirinya. Dengan demikian cara yang tepat untuk menghadapinya ialah tetap memfokuskan diri dan menenangkan diri sendiri, fokus tentang kata-kata yang dilontarkan oleh orang lain dan bukan menganggap hal tersebut sebagai sebuah ancaman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun