Manusia sebagai makhluk berpikir atau homo sapiens yang mana telah termanifestasi dalam dirinya berupa akal yang diberikan Tuhan Semesta Alam untuk membedakan mana yang haq dan mana yang batil selama hidupnya.
Kemudian selama proses berpikir itu lah akan terbentuk sebuah pengetahuan yang menjadi dasar manusia untuk melakukan segala aktivitasnya terlepas dari itu positive maupun negative.
Manusia memiliki tiga komponen utama dalam dirinya yakni jiwa, akal, dan jasad. Ketiganya saling berkaitan satu sama lain dimana ketiga komponen tersebut memiliki sifatnya masing-masing yakni sebagai perasa, pengetahuan, dan pelaksana.Â
Jiwa yang memiliki sifat perasa mampu menggerakkan jasad kita untuk bersikap sedih, gembira dan lain lain. Jadi awal mula munculnya rasa kesedihan dan kebahagiaan berasal dari jiwa yang kemudian menggerakkan jasad untuk memunculkan dalam bentuk ekpresi masing-masing tubuh.
Sementara akal yang memiliki sifat pengetahuan adalah sebuah sumber utama dalam diri manusia untuk mengetahui dan memahami segala hal yang terjadi di sekitarnya. Penciptaan akal pada diri manusia merupakan penciptaan yang sangat fenomenal.Â
Baca juga : Menjadi Manusia Tangguh dengan Filsafat Teras
Berkat akal inilah yang menyebabkan manusia paling sempurna di antara makhluk tuhan yang lainnya selain itu pula berkat akal lah manusia menjadi khalifah atau pemimpin di muka bumi ini untuk mewakilkan tuhan dalam rangka menjaga dan memakmurkan buminya.Â
Namun akal memiliki keterbatasan dalam mengetahui yang sifatnya ghoib maka dari itu segala bentuk penjelasan tentang dia harus kita dahulukan terlebih dahulu wahyu atau keimanan kita.
Kemudian jasad adalah hal yang bersifat pelaksana. Maksudnya adalah sebagai pemberi respon yang di hasilkan dari apa yang dinginkan oleh jiwa dan akal. Begitu sempurna nya penciptaan manusia oleh Dia, sudah seharusnya kita patut bersyukur karena masih di berikan fungsi yang sempurna dari tiga komponen utama tersebut.
Filsafat yang merupakan sebuah induk dari segala ilmu pengetahuan yang ada saat ini menjadi hal yang sangat amat penting bagi kehidupan manusia dari zaman ke zaman. Karena inti dari ilmu filsafat itu sendiri adalah mencintai akan sebuah kebijaksanaan.Â
Baca juga : Pandangan Filsafat dalam Menghadapi Pandemi
