Mohon tunggu...
Faisal Mj
Faisal Mj Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa desa

Mahasiswa pinggiran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Filsafat Timur dan Barat, Antara Moral dan Rasionalitas

27 Mei 2021   18:42 Diperbarui: 27 Mei 2021   19:04 2183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ada hal yang sangat menarik ketika kita mempelajari filsafat, diantaranya ketika kita mengkaji filsafat timur dan barat. Filsafat timur adalah sebutan untuk filsafat yang berkembang di Asia, contohnya Cina, Arab, India termasuk Indonesia. 

Sementara filsafat barat adalah sebutan filsafat yang berkembang di negara barat atau Eropa, contohnya Yunani, Inggris, Jerman, dan juga Perancis. Filsafat timur lebih menekankan kepada moral dan kebijaksanaan seperti yang diajarkan oleh Siddharta Gautama dan Konfusius. Sementara Filsafat barat lebih menekankan kepada rasionalitas akal pikiran manusia yang diajarkan oleh Socrates, Plato dan Aristoteles.

Yang menarik dari Filsafat timur adalah banyak ajaran dari para filsuf yang justru dijadikan sebagai ajaran agama seperti halnya Siddharta Gautama yang dijadikan sebagai pembawa agama Buddha, atau seperti halnya Konfusius yang dijadikan sebagai pembawa agama Khonghuchu. Kalau dilihat dari sejarahnya, Siddharta Gautama atau Khonghuchu tidak pernah membawakan dan membuat agama tersebut, yang mereka bawakan hanyalah ajaran moral dan kebijaksanaan serta nilai-nilai tentang kemanusiaan, orang-orang setelah nya lah yang kemudian membuat agama tersebut dengan landasan berdasarkan ajaran mereka.

Dalam filsafat timur, ada sebutan "Empat tradisi besar" yang merujuk kepada Hinduisme, Buddhisme, Taoisme dan Konfusianisme. Inilah mengapa saya katakan banyak filsafat timur yang malah dijadikan unsur keagamaan sehingga para filsuf timur pun dijadikan sebagai tokoh agama, dan hal inilah yang membuat orang barat menganggap filsafat timur itu aneh. 

Bahkan, di dalam studi post-kolonial ditemukan bahwa filsafat Timur dianggap lebih rendah ketimbang sistem pemikiran Barat karena tidak memenuhi kriteria filsafat menurut filsafat Barat. Saya tidak setuju dengan anggapan bahwa filsafat barat lebih baik dari filsafat timur, tapi saya akan menuliskan argumen saya mengenai ini di akhir tulisan nanti.

Berbeda halnya dengan filsafat timur, para filsuf Yunani kuno seperti Socrates, Plato dan Aristoteles lebih mengedepankan pada rasionalitas. Socrates misalnya mengajak orang untuk berpikir kritis dengan metode dialektika, yaitu tanya jawab. 

Socrates sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan filosofis kepada orang-orang yang ia temui, bila jawaban tersebut kurang memuaskan, Socrates akan bertanya dan bertanya lagi untuk mendapatkan jawaban yang memuaskan. Inilah fungsi dari berfilsafat atau berpikir kritis, filsafat tidak hanya memberikan jawaban tentang suatu persoalan, tetapi juga mempersoalkan jawaban itu sendiri. Ada kata-kata Socrates yang cukup bagus untuk dijadikan quotes: "Satu-satunya hal yang aku ketahui adalah bahwa aku tidak mengetahui apa-apa".

Filsafat barat terbagi ke dalam 4 zaman: yaitu zaman Yunani, patriotik dan skolastik, modern dan zaman sekarang.

-Zaman Yunani (600 SM -- 400 M), yaitu zamannya Anaximedes, Thales, Socrates, Plato, dan Aristoteles.

-Zaman Patristik dan Skolastik (300 M -- 1500 M), yaitu zamannya Tertualianus, Origenes, Agustinus, hingga Thomas Aquinas.

Zaman Modern (1500 M -- 1800 M) yaitu zamannya Friedrich Nietzsche, Immanuel Kant, Francis Bacon dan Rene Descartes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun