Mohon tunggu...
Rifky Julio
Rifky Julio Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate (Baca: Penggangguran)

Sekedar menulis apa yang ingin ditulis. Antropologi | Anime | Daily Life | Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pancasila dan Generasi Z

1 Juni 2021   10:35 Diperbarui: 1 Juni 2021   11:11 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Hari Lahir Pancasila 2021 (bpip.go.id)

Setidaknya ada beberapa ciri yang menandakan bahwa berita digolongkan ke dalam berita hoaks dari sudut kebahsaan; judul yang provokatif, pungtuasi yang berlebihan, muncul kata-kata imperatif berlebihan, bahasa nirbaku, dan mengandung sarkasme (Aribowo, 2017). Biasanya berita-berita tersebut muncul dari sumber bukan terpercaya dan diragukan validitasnya. Dengan pemahaman dan wawasan yang luas, kita sebenarnya bisa menangkal semua berita hoaks itu. Generasi Z yang sangat aktif di media sosial diharapkan mempunyai skill yang bisa menemukan ciri-ciri kebahasaan dari berita hoaks seperti yang telah diuraikan diatas.

Cara lain bisa seperti membandingkan berita yang satu dengan yang lainnya dari sumber yang berbeda. Walaupun berita hoaks bisa tersebar dengan sangat cepat, biasanya tidak akan muncul dalam sumber yang terpercaya. Maka dari itu, jadilah pembaca dan penyaring berita yang baik.

Meskipun berita hoaks ini terlihat sepele, dan terkesan seperti guyonan, tetap saja kita harus waspada. Karena tanpa pengetahuan dan wawasan yang luas, orang-orang awam yang termasuk generasi Z akan terseret ke dalam lubang jebakan berita hoaks. 

Ancaman yang ditimbulkan bisa saja menjadi sangat buruk bagi bangsa Indonesia, yaitu lunturnya persatuan dan kepercayaan masing-masing individu. Apalagi untuk generasi Z yang masih tergolong muda, dengan keadaan emosi yang labil, mudah saja berita hoaks ini membutakan dan menyebarkan kebencian yang belum terbukti kebenarannya. Sekali lagi, Pancasila benar-benar ditantang oleh kasus yang berkaitan dengan generasi Z selaku generasi penerus bangsa Indonesia.

Bagaimana Perjuangan Selanjutnya?

Apa yang harus dilakukan sekarang? Apakah yang salah sebenarnya? Apakah sistem ideologi yang salah atau rakyatnya? Apa Pancasila harus diganti?

Kembali ke pertanyaan di halaman awal, memang kenyataannya Pancasila belum benar-benar dijadikan pedoman hidup bangsa Indonesia dalam bernegara. Namun, bukan berarti kita malah harus mengganti Pancasila.

Dalam riset Kurniawan dan Garnesia juga menunjukkan bahwa Pancasila masih dianggap penting oleh kalangan anak muda. 93,94% responden menyatakan tidak setuju jika seandainya Pancasila harus diganti. Walaupun kasus-kasus tadi terlihat menyudutkan generasi Z, tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki. Memang butuh waktu yang tidak sebentar dan kesabaran dalam melalui proses.

Generasi Z hanya butuh dipoles sedikit karena sejatinya generasi ini lebih dari generasi sebelumnya. Dengan adanya Pendidikan Kewarganegaraan yang diselenggarakan dari jenjang SD hingga Perguruan Tinggi, diharapkan generasi Z bisa meminimalisir kasus-kasus yang menjadi tantangan dan ancaman Pancasila. Hal ini juga berlaku untuk generasi pendahulu yang sudah melewati asam garam kehidupan sehingga bisa mengajarkan lebih soal Pancasila kepada kita adik-adiknya. Penting pula bagi generasi selanjutnya yang akan melanjutkan tongkat estafet bangsa Indonesia dari tangan generasi Z.

Pancasila telah mengakar di tanah air selama 76 tahun sejak dikemukakan oleh Soekarno, lalu mengalami penurunan dan kenaikan sesuai masanya. Dan terhitung sejak Reformasi, Pancasila yang bobrok mulai disempurnakan sedikit demi sedikit. Namun, perbaikan itu tak akan ada artinya jika kita sebagai rakyat tidak pernah mengamalkan Pancasila itu sendiri.

 

Referensi
Aribowo, E. K. (2017). Menelusuri jejak hoaks dari kacamata bahasa: Bagaimana mendeteksi berita palsu sedini mungkin. Literasi dalam Pembelajaran Bahasa, 78-87.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun