Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pertanyaan-pertanyaan Menggelitik Seputar Napak Tilas Kemerdekaan

16 Agustus 2022   16:11 Diperbarui: 24 Agustus 2022   16:01 1950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosio-drama di halaman Gedung Perumusan Naskah Proklamasi | dokpri

Saat masuk ke bilik di mana terdapat replika tandu, kita peserta langsung tahu bahwa itu tandunya Jenderal Sudirman. 

Ingat dong kalo saat berjuang, beliau menjalankan pimpinan dari atas tandu, berhubung beliau sedang sakit. Dan sakitnya itulah yang membuat beliau wafat di usia yang masih dibilang cukup muda.

Ruangan Jend Sudirman ada di sebelah ruangan ini 😁 | dok peserta
Ruangan Jend Sudirman ada di sebelah ruangan ini 😁 | dok peserta

Pertanyaan polos muncul saat itu. Apakah nama "Jenderal" itu adalah sebutan kepangkatan resmi / karir militer atau cuman sebagai penghargaan?

Pertanyaan itu muncul ketika saya tiba-tiba berpikir kalau saat itu organisasi ketentaraan juga belum atau belum lama terbentuk. Lalu, apakah dalam waktu singkat seseorang bisa meniti karier secepat itu?

Jawabannya sih bisa ditemukan di beberapa situs. Salah satunya bercerita bahwa beliau menjadi Panglima Divisi V dengan pangkat Kolonel dan di tahun 1945 diberi pangkat Jenderal oleh Presiden Soekarno. Masuk akal jika istilahnya pangkat itu diberi, karena kondisi negara baru merdeka dan kita membutuhkan figur-figur yang disegani dihormati dan jelas pengabdiannya.

Btw, Jenderal Soedirman adalah salah satu dari tiga orang yang memiliki pangkat tertinggi: Jenderal Besar bintang lima. Tahukah siapa dua orang lainnya?

3. Bu Fatmawati dicerai dahulu sebelum Presiden Soekarno menikah lagi?

Suasana ber'gosip' | dokpri
Suasana ber'gosip' | dokpri


Di satu area di mana terdapat tempat duduk yang cukup panjang, kita mendengarkan paparan Mbak Ira Latief, sang guide. Saat itu beliau bercerita tentang istri Presiden Soekarno. 

Bu Inggit Garnasih. Istri pertamanya, eh istri kedua deng. Yang berjasa mendukung Soekarno muda dalam berjuang menuju kemerdekaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun