Akhirnya, saat vaksinasi Covid-19 tiba. Awalnya diperkirakan akan dapat giliran di tahun 2022 karena gini-gini juga masuk golongan anak muda. Ya, setidaknya tidak termasuk lansia 60 tahun ke atas. Tapi, ternyata ya menunggu itu tidak enak. Apalagi melihat beberapa rekan yang sudah divaksin lebih dahulu karena mereka berhak, sebagai anggota medis dan pelayanan publik.Â
Awal dapat informasi vaksinasi dari grup whatsapps alumni kuliah. Di sana ada yagg share tentang terbukanya kesempatan untuk usia kelahiran 1971 ke atas. Jadi untuk usia 50 tahun ke atas. Setelah tanya sana-sini sebagai cek dan ricek, karena saat ini banyak informasi yang tidak benar dan digunakan untuk pengambilan data, akhirnya daftar juga.Â
Dan hari Senin kemarin, Alhamdulillah saya telah mendapatkan vaksin pertama.Â
Sebagai panduan, bolehlah saya bagikan pengalaman saya.
Inilah langkah yang perlu dilakukan:
1. Keep up date terhadap informasi vaksinasi. Terkadang ada informasi bahwa vaksinasi untuk golongan umur sekian ternyata sudah dibuka, dan lebih awal mendahului dari jadwal resmi. Informasi-informasi itu bisa didapat baik dari media resmi, atau dalam bentuk informasi yang dishare di grup-grup komunikasi.
2. Cek dan ricek kesahihan informasi tersebut, apakah vaksinasi itu legal dan bisa dipercaya. Sederhananya adalah lihat lembaga apa yang mengadakan vaksinasi tersebut, dan cari informasi ke lembaga tersebut melalui jalur resmi. Untuk informasi, vaksinasi ini tidak dipungut biaya sama sekali.Â
3. Setelah mendapatkan informasi valid, silakan isi semua informasi yang dibutuhkan secara digital. Untuk diingat bahwa dalam mengisi informasi, SAMA SEKALI TIDAK ADA permintaan tentang nama orang tua terutama nama ibu kandung. Hati-hati jika ada yang sampai menanyakan hal ini. Sebaiknya ditanyakan balik keperluan nama ibu kandung dalam proses vaksinasi ini, jika memang ditanyakan.
4. Pilih tanggal rencana untuk divaksin. Saya sendiri memilih untuk jadwal dua minggu ke depan, mengingat tanggal-tanggal terdekat biasanya sudah penuh