Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gerakan Pendidikan Semesta dari Taman Kota? Bisa!!!

29 Mei 2016   20:55 Diperbarui: 29 Mei 2016   22:20 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman Kota 1 BSD | Foto: riadava.blogspot.com

Menyediakan dan memperbanyak display

  • Menyediakan dan memperbanyak permainan teknologi interaktif

  • Ketiga teknologi di atas seyogyanya dilakukan untuk mendukung pendidikan dalam arti ada batasan akses dan konten yang lebih fokus. Salah satu sumber topik yang bisa langsung diterapkan adalah website Kemendikbud, di mana terdapat berbagai sumber baik berupa bacaan-bacaan digital, video, / live streaming televisi edukasi, showcase karya-karya guru dan komunitas, peta budaya, wahana jelajah angkasa, pengembangan keprofesian berkelanjutan, laboratorium maya dan bank soal. Untuk permainan teknologi interaktif, kita bisa mengambil potensi-potensi hebat anak-anak muda yang bergerak di bidang game development yang concern dengan pendidikan.

    Tv edukasi - streaming, alternatif display di Taman Kota | Foto: screenshot
    Tv edukasi - streaming, alternatif display di Taman Kota | Foto: screenshot
    Untuk menarik minat Generasi Z yang cenderung bergerak cepat, ada baiknya juga Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan membuat sebuah program topik reguler. Hal ini meniru apa yang dilakukan negara maju di mana pemerintahnya memberikan sebuah topik reguler untuk dijadikan fokus pendidikan-pendidikan di tingkat-tingkat tertentu.

    Gerakan Pendidikan Semesta dari Taman Kota

    Penulis yakin, bahwa jika semua pihak atau unsur melakukan role atau peranannya masing-masing secara ikhlas dan serius, dan lalu bersinergi, maka dampak yang dihasilkannya menjadi dahsyat. Bukankah pendidikan yang dilakukan dengan fun, apalagi dilakukan di lingkungan yang segar, itu berdampak dahsyat terhadap perkembangan jiwa, raga, pemikiran dan karakter? Jika hal itu dilakukan, sedikit demi sedikit karakter bangsa Indonesia sebagai bangsa yang kuat dan berkarakter khas Indonesia – yaitu Pancasila, akan muncul. Dan jika itu terjadi, percayalah, Indonesia akan menjadi negara yang besar dan kuat.

    Tinggal sekarang, beranikah pemerintah membuat sebuah regulasi untuk memperkuat hal ini?

    Ya, memang peran sentral ada di pemerintah, karena pemerintahlah yang memegang kuasa pemerintahan, yang bisa melakukan terobosan untuk terciptanya hal ini. Tanpa keinginan baik pemerintah (dan regulator tentunya), gerakan pendidikan semesta dari Taman Kota hanyalah sebuah ide.

    Dreams don’t work unless you do

    Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun