Mohon tunggu...
Rifka Syafina
Rifka Syafina Mohon Tunggu... Lainnya - content creator

telah menjadi content creator bidang ekonomi dan keuangan sejak 2020.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Ini Ancaman Pakai QRIS Sebagai Sistem Pembayaran di ASEAN Kata Ahli IT!

8 Juni 2023   10:53 Diperbarui: 8 Juni 2023   22:15 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Aman atau tidak ya kira-kira kalau kita ngelakuin transaksi dengan sistem pembayaran QRIS lintas-negara? Jangan-jangan bisa di hack? Kan hacker luar negeri bisa jadi lebih jago? Kan di Indonesia juga pernah terjadi penipuan QRIS?

Mungkin itulah yang ada di benak kamu sebagai orang awam.

Maka, disini kamu bisa lihat apa jawaban dari para ahli IT yang ada di Indonesia yang sudah punya pengalaman hampir 10 tahun berkecimpung di dunia IT. Simak apa kata salah satu dari mereka tentang QRIS lintas batas ini.

"So far relatif aman ya. Karena sistem transmisi datanya terenkripsi. Mirip2 kayak internet banking lah. Nah kode pindainya itu tiap merchant unik. Berperan kayak nomor rekening kita," ujar Rangga, salah satu ahli IT yang kini bergerak di bagian product development management.

"Kalo yang one time transaction kode pindainya itu kayak virtual account. Tapi tetep ada resikonya. Lebih ke social engineering, fraud dll. Semua kembali ke usernya. Misal penipuan infaq masjid kayak dulu. Itu tinggal daftar QRIS ke midtrans, lalu kita cetak kode pindainya. Tulisin aja label diatasnya infaq masjid. Lalu sebar ke banyak tempat. Jadi nggak cuman QRIS. DANA, OVO, semua e-wallet, bahkan internet banking juga punya resiko yg sama," tambahnya.

Waduh...jadi ragu ya mau transaksi? Lalu gimana kita mau mencegah hal-hal seperti itu agar tidak terjadi?

"Pencegahannya gimana? Kita sebagai user harus paham dulu dasar-dasar konsep transaksi digital," jelasnya.

Tapi kira-kira ada resiko QRIS cross-border ini melahirkan perkara yang serius nggak ya? Yang sekiranya justru merusak mimpi kita semua akan konektivitas antar negara ASEAN?

"Ada. Berhubung QRIS baru diimplementasi di indonesia ya, potensi fraud atau penipuannya bisa merugikan BI maupun midtrans,"

Waduh. Gimana terus? Apakah QRIS ini justru bisa membawa masalah besar di masa depan negara kita dan negara ASEAN? Resiko berat apa kira-kira yang kemungkinan bisa kita hadapi?

"Misal nih, transmisi data QRISnya berhasil diretas. Lalu sama peretasnya dibikin transaksi palsu atas nama nasabah. Jadinya nasabah nggak melakukan transaksi tapi dicatat ada transaksi. Meskipun ini secara frekuensi kemungkinannya lebih kecil daripada yang aku sebut pertama tadi ya, tapi kalo sampai kejadian, casualitynya akan jauh lebih besar. Karena angka transaksinya bisa gede banget. And sky is the limit gitu." terangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun