Musim hujan sering kali identik dengan ancaman penyakit akibat gigitan nyamuk. Di Kelurahan Sukorejo, Kota Semarang, genangan air yang terbentuk menjadi surga bagi nyamuk untuk berkembang biak. Akibatnya, risiko penyakit seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), malaria, dan chikungunya meningkat.
Di Kelurahan Sukorejo, Semarang, kondisi ini mendorong ibu-ibu PKK untuk mencari solusi yang lebih aman dan ramah lingkungan daripada lotion kimia yang mengandung DEE (N,N-Diethyl-meta-toluamide).
Tim pengabdian masyarakat dari Prodi Farmasi S-1 Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Semarang memperkenalkan inovasi lotion anti nyamuk herbal berbahan dasar daun sereh (Cymbopogon nardus) dan daun pandan (Pandanus amaryllifolius). Kedua bahan ini mengandung senyawa aktif seperti citronellal, geraniol, alkaloid, flavonoid, dan polifenol yang terbukti efektif mengusir nyamuk sekaligus memberi aroma segar.
Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan pada hari sabtu, 5 Juli 2025. Tim memberikan edukasi dan pelatihan kepada Ibu PKK RW X Kelurahan Sukorejo yang diketuai oleh Ibu Catur Rahmawati, S.Pd. Â untuk membuat lotion anti nyamuk herbal kombinasi sereh--pandan. Kegiatan ini mencakup:
1. Penyuluhan tentang bahaya nyamuk dan keunggulan repelan alami yang dipaparkan oleh apt. Anggita Dipika Wulandari, M.Farm.
2. Praktik langsung mengekstrak minyak atsiri dan membuat lotion yang aman digunakan semua anggota keluarga yang dipandu oleh apt. Rifda Naufa Lina, M.Farm.
3. Pendampingan agar keterampilan ini bisa menjadi peluang usaha rumahan yang didampingi oleh apt. Rahwati Salsadinurrosyifa, M.Farm.
Melalui pelatihan yang mencakup edukasi kesehatan, teknik pembuatan lotion, hingga pengemasan, para anggota PKK kini mampu memproduksi lotion herbal sendiri. Hasilnya, lotion buatan mereka tidak hanya aman dan efektif, tapi juga membuka peluang usaha berbasis bahan lokal.