Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Belajar Menjadi Ikan

23 September 2019   07:45 Diperbarui: 23 September 2019   07:58 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pixabay

Kita belajar menjadi ikan, berenang dalam asap, ketika suatu kali kita kehilangan sayap, ragu bagaimana cara terbang, sesekali tersesat tak tau  jalan pulang, hujan tak mengetuk pintu, tentang kenangan yang melahap kering, kita ingin menari-nari, pada saat hujan menjejak bumi, entah kapan.

Orang kata, kabut pagi ini menggambar persahabatan, tapi anak-anak kehilangan tempat bermain, mereka menjadi orang-orang terkungkung, lenyap dalam layar gadget, kehilangan cara berbicara.

Orang kata, kabut pagi ini mengajari cara bersahabat dengan udara, dan orangtua kehilangan warung kopi, tempat menyadap kata dan mengumpul cerita, mereka sekarang melambatkan siang, sebelum terang menyambar.

Kita adalah mereka, yang berharap kelak bisa menghitung pohon derita, menumbuhkan bukan membakar, pada lahan alpa, setelah hasrat itu seakan magma.

Ujung Kata, 919

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun