Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pura-pura Plastik

12 Juni 2019   16:31 Diperbarui: 12 Juni 2019   16:59 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: unsplash

Terlalu lama menjaga sengketa ketika kalpatura sesat kehilangan pintu, aku melihat sampah plastik dimamah zaman, giginya rompal, menjadi tua.

Mudahnya jatuh cinta pada kepalsuan, cinta plastik menggarami rasa hambar, aku menggambar dusta, dari kasih-sayang manusia, mencoba membunuh tunas.

Aku bernafas dengan plastik, kota menimbun kata,  memadukan lamur mata, plastik bunga-bunga membutakan kumbang, cinta mereka pada putik telah pulang.

Ada kepalsuan di sini, air mata plastik turun seiring hujan, tak habis-habis, mengajariku tak menghargai rasa tumbuh di matamu, entah nyata atau pura-pura tak ingin berdusta.

062019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun