Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menunggumu di Sini

28 Mei 2019   17:27 Diperbarui: 28 Mei 2019   17:50 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: pixabay

Menunggumu di sini, pada ranum senja saat jatuh di meja makan, aku menata gelisah pada lalu-lalang, pada bandul jam mengajak pulang.

Selalu ada janin kejenuhan, melahirkan pecah ketuban kata, harusnya tak menyulut marah, setiap asa berakar api, api bekerja melahap bara, ketika bara menjadi abu, angin mengajarinya mengotori kebersamaan, mengukur ego dari penguasaan.

Menunggumu di sini, seharusnya ibarat jeda merapal makna, meniti hati agar mengerti, telisik yang kurang, menggunting yang lebih, baju kebersamaan, ditumbuhkan di meja makan, sebelum azan menyeret tangan menuju pinggan, iqomat mengayuh langkah ke sajadah, berjamaah, bukti syukur atas berkah, sabar di jalur resah.

Menunggumu di sini, setia sampai masa meralat ego menusuk. Diam itu semoga tetap emas.

Ujungudik052019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun