Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Kafe Hujan

22 Juni 2021   16:14 Diperbarui: 22 Juni 2021   16:30 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di kafe hujan sudut paling sudut kota ini, kau selalu menyihir kata

terlalu banyak yang tersiksa, katamu dalam kepul dada memacu

kita terlalu kejam pada masa, pada waktu fana sebelum tiada

benih hujan kau semai awal-awal tahun, berharap kembang gersang

berganti tanah gembur, pada petir, kilat, gemuruh guruh

berharap hujan luruh, ketika lama keruh peluh

pada ladam kebringasan, pertikaian, bukankah kita sahabat yang lupa cara merangkul?

kau selalu bermimpi tentang hujan Juni, Kawan

seperti ingin kau dingin, membagi setiap  kehangatan

bukan hanya api yang menghangatkan

menghanguskan kayu ketika menjadi abu dan hampa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun