Menjalin asa dalam kelindan debu, hilang deru hujan menyimpan kelu, orang-orang menjunjung harap, akalnya tiarap, segala seperti kerakap, meski ada harap.
Pada tunas tumbuh seiring pagi, lidah daun menetes embun, tanah gembur gantikan lempung, berharap dengan usaha, asa angkasa, mimpi bisa terbang.
Bulir-bulir akan hadir, berharap dengan usaha, usaha tetap harap, terbit sinar di ufuk timur.
Hujan hutan merimbun, air gantikan gurun, orang-orang menari hujan, tubuh litak mengulum mimpi tetap nyata, saat terbangun air di perigi tergenang, dengan tenang, harap tak dikekang.
Plg, 0121
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!