Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja Muram

27 Desember 2020   17:18 Diperbarui: 27 Desember 2020   17:35 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja muram jatuh di taman, kupu-kupu sayapnya patah, selepas hujan, mawar bersuka ria, anak-anak mengintip dingin, ada serombongan capung menitip benih di genangan air.

Ada kehidupan, nyawa baru mulai mengoyak kepompong, kupu-kupu tua mengumpul cerita, angin terlalu kencang, yang muda terbang malam, sebelum lampu merampok cahaya mentari.

Aku menulis bait-bait, doa kehidupan, hawa yang dihirup begitu basah, anak-anak membuang selimut ketakutan, senja muram mengganti taman benderang, sebelum malam menjelang, ketika berpasang janji bertaut, bahwa masih ada sisa hujan, nanti malam, kembali merangkai mimpi.

Plg, 1220

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun