Senja muram jatuh di taman, kupu-kupu sayapnya patah, selepas hujan, mawar bersuka ria, anak-anak mengintip dingin, ada serombongan capung menitip benih di genangan air.
Ada kehidupan, nyawa baru mulai mengoyak kepompong, kupu-kupu tua mengumpul cerita, angin terlalu kencang, yang muda terbang malam, sebelum lampu merampok cahaya mentari.
Aku menulis bait-bait, doa kehidupan, hawa yang dihirup begitu basah, anak-anak membuang selimut ketakutan, senja muram mengganti taman benderang, sebelum malam menjelang, ketika berpasang janji bertaut, bahwa masih ada sisa hujan, nanti malam, kembali merangkai mimpi.
Plg, 1220
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!