Pelan pelan membuka jendela, aku menemukan kata terkapar, luka tergorok makna, perut sejumput temali, apakah itu semangatku yang lemah laku?Â
Tusukan kembali menikam, bau obat bersekutu dengan saling silang selang, aku menemukan bunyi melenguh koma sebelum titik.
Kapan lagi bangkit.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!