Ada Kola', tapi dia lebih sering menghisap rokok ketimbang bekerja. Pun dengan Burcak, walaupun dia bekerja serius, tetap saja hasil kerjanya tak pernah berakhir serius. Pokoknya Lorong Rona kesepian sekaligus ketakutan karena Kincung.
Pasal kesepian, tak ada lagi yang memiliki segudang lawakan yang mengundang tawa. Tak ada lagi orang yang bekerja lebih semangat dari kerbau, kendati tubuhnya tak beda jauh dari kerbau.
Pasal ketakutan, warga was-was apabila sebelum dinyatakan positif Covid-19, Â Kincung lebih dulu menyebarkan wabah penyakit itu. Untuk meredakan rasa was-was, serta sesuai SOP memperlakukan Covid-19, seluruh warga Lorong Rona dan sekitarnya, terpaksa diisolasi selama 14 hari. Alamak!
Tapi, ternyata selewat 14 hari, Kincung kembali ke Lorong Rona dengan kondisi sehat wal afiat, seiring seluruh warga dinyatakan steril dari wabah Covid-19. Sebagai orang yang tahu cara bersyukur, diadakan acara syukuran di rumah Bu Rt Ona dengan konsep jaga jarak. Saat itulah warga Lorong Rona bisa kembali tertawa.
"Kang Kincung, apa terapi Akang hingga bisa lepas dari teror Corona?" tanya Yuzak yang hidupnya selalu serius.
"Ya, sebagai pelawak, aku melucu terus. Mungkin virus Corona capek tertawa setiap hari, hingga lupa SOP dari junjungannya. Akhirnya semua virus yang bekerja di tubuhku diphk besar-besaran."
"Hahaha. Gerrr."
-----