Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Itu Berhasil Memaku Rindu

12 November 2019   12:41 Diperbarui: 12 November 2019   12:55 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: pixabay

hujan memaku kaca jendela
aura kopi kehilangan rupa
barista garamilah hambar rasa
penggilingan memisah duka
meja sudut tumpah rasa suka
nyala lilin tak meredup gairah
adakah pikiranmu masih di semak?
akan kupangkas rasa
memeluk di sepagut hasrat

Nopember pertengah
tak ada lelah menunggu hujan
kemarau telah membuat bertahan
hujan di luar menjadi teman
manik rambut itu basah
gairah kuyup dan tuah rindu
asalkan kuyup mata tak harus mengajari
meminta maaf dari kenangan yang terluka

Re, kureguk melodi espresso
kau tuang latte
bara cinta masih membekap tungku
hangat rindu
barista jelanak asrama
basah kita akan kenangan hujan
asap menggantung daun
tunggulah reda
waktunya tetap untuk balas dendam

Di sini sesak itu berganda
sesak asap meluka
sesak rindu ingin memelukmu

Sapta, 121119

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun