Mohon tunggu...
Rifa Miftahul Janah
Rifa Miftahul Janah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Blog ini dibuat sebagai media portofolio online dan juga penyaluran hobi. Semoga tulisan-tulisan yang saya unggah bisa sedikit bermanfaat untuk para pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kebiasaan Multitasking, Apakah Ternyata Berbahaya?

17 Maret 2023   15:13 Diperbarui: 28 Maret 2023   00:15 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Multitasking (Sumber: unsplash.com)

Multitasking, mungkin kata tersebut sering sekali kita dengar dan ucapkan. Sebenarnya apa sih multitasking itu? 

Multitasking adalah keadaan dimana seseorang mampu mengerjakan berbagai aktivitas secara bersamaan. Misalnya ketika ibu sedang memasak, biasanya diselingi dengan aktivitas beberes rumah.

 Atau contoh yang paling mudah adalah ketika kita menonton video di media sosial, tidak jarang kita sembari membaca kolom komentar. Pasti sebagian dari kita berpikir bahwa menjadi seorang yg multitasking itu adalah suatu kebanggaan. 

Karena dengan kita melakukan multitasking waktu yang diperlukan jadi efisien. Karena bagi sebagian orang efisiensi waktu itu bisa saja sebuah prioritas, oleh sebab itu multitasking sangatlah dibutuhkan.

Tapi tahukah kamu, menurut beberapa hasil penelitian sebenarnya seseorang itu tidak bisa multitasking. Bahkan banyak yang menyebutkan bahwa multitasking itu adalah sebuah mitos! Loh kok bisa disebut mitos? 

Karena faktanya otak itu tidak bisa  fokus dalam melakukan dua hal atau lebih aktivitas dalam satu waktu. Apalagi jika aktivitas yang dilakukan memerlukan kinerja otak yang sama dan harus memiliki fokus yang tinggi. 

Misalnya saja ketika kita sedang membaca buku sambil mendengarkan musik berlirik dengan melakukan hal itu secara bersamaan kita  malah menghambat proses otak kita untuk mencerna kata-kata atau kalimat yang sedang kita baca, itu karena secara bersamaan kita juga memaksa otak kita untuk mencerna kata-kata dari lagu yang kita dengarkan. 

Begitu juga saat di kelas, misalnya saat dosen atau guru sedang menjelaskan sebuah materi di kelas, lalu kita sembari bermain handphone entah itu membalas chat ataupun melihat media sosial semua aktivitas tersebut memerlukan bagian otak prefrontal cortex, dan saat semua aktivitas ini berebut untuk mendapatkan perhatian dari otak kita, otak kita akan menjadi sangat kewalahan.

Dan ternyata sudah banyak peneliti yang mengangkat topik ini bahwa kita tuh sebenarnya tidak bisa multitasking atau mungkin kalian adalah 1 dari sekian persen manusia di dunia ini yang benar bisa melakukan multitasking. 

Tapi untuk orang basic seperti saya, ya sebenernya ga bisa. Itu bukan multitasking, yang saya dan kebanyakan orang lakukan adalah switching atau pindah-pindah antara satu aktivitas ke aktivitas lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun