Mohon tunggu...
M ElhamFathurrahman
M ElhamFathurrahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

خير الناس أنفعهم للناس

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tragedi Kanjuruhan Menimbulkan Trauma, Bagaimana Cara Mengatasinya Menurut Psikolog dan Agama?

9 Oktober 2022   12:15 Diperbarui: 9 Oktober 2022   12:16 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bentuk belasungkawa dari supporter didepan lapangan kanjuruhan 

Sabtu tanggal 1 Oktober 2022 telah terjadi peristiwa yang tidak sama sekali kita inginkan,  yang terjadi di stadion Kanjuruhan malang. Dalam lanjutan liga 1 antara Arema vs persebaya. Pertandingan ini merupakan laga Super bigmatch dan bergengsi. Diketahui kedua tim ini merupakan rivalitas yang sangat tinggi mulai dari basis supporter kedua tim yang sangat banyak dan perebutan klasemen papan atas liga 1. Pertandingan ini disebut sebagai “ Derbi Jatim “.

Selama proses pertandingan berjalan dengan lancar, sengit dan seru. Selama pertandingan tidak ada masalah atau kericuhan semuanya berjalan dengan yang diharapakan. Kericuhan terjadi pada saat setelah selesai pertandingan, dimana pertandingan di menangkan oleh persebaya dengan score 2-3, para penonton mengalami atau merasakan kekecewaan melihat tim kesayangan mereka tidak pernah kalah selama 23 tahun Ketika bertanding di kandang mereka sendiri ( Konferensi pers di Polres Malang )

Dalam konferensi pers mengatakan bahwa supporter kecewa tim nya kalah, lalu Sebagian turun ke tengah lapangan dan berusaha mencari para pemain dan official untuk melampiaskan kekecewaan mereka pada saat itu. Oleh karena itu pihak keamanan melakukan upaya-upaya pencegahan dan melakukan pengalihan agar supaya para supporter tidak masuk kelapangan mengincar para pemain.

Polisi lalu menembakkan gas air mata sebanyak 11 kali yang dilemparkan ke arah supporter anarkis arema pada malam kejadian tersebut. Aremania menyerang petugas kepolisian hingga merusak sejumlah fasilitas stadion. ( Detiknews )

Lalu mereka para penonton pergi keluar di satu titk, dipintu keluar yaitu kalau tidak salah pintu 10 kemudian terjadilah penumpukan antar supporter yang anarkis dan juga supporter yang panik terhadap gas air mata. Di dalam proses penumpukan tersebut terjadi kekurangan oksigen yang oleh tim medis dan tim gabungan ini dilakukan upaya penolongan yang ada didalam stadion kemudian juga dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit.

Jumlah korban luka tragedi Kanjuruhan yang masih menjalani rawat inap di sejumlah rumah sakit sebanyak 36 orang. Jumlah tersebut berkurang dari jumlah sebelumnya yakni sebanyak 59 orang korban.

Berdasarkan pencatatan yang dilakukan ulang oleh Tim DVI Polri dan instansi terkait serta pengecekan di rumah sakit terkait diperoleh validasi data jumlah korban luka-luka dalam tragedi tersebut sebanyak 574 orang. Jumlah ini bertambah dari data sebelumnya sebanyak 467 orang. ( TEMPO.CO, Jakarta )

Terlepas kejadian ini terjadi, para korban atau pun keluarga dan kerabat pasti mengalami trauma yang sangat dalam. Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan cara untuk mengatasi hal itu, sehingga para korban atau keluarga korban tidak mengalami trauma yang berkepanjangan. Karena trauma memiliki dampak negatif terhadap diri kita yaitu :

  • Sulit mengontrol emosi
  • Sulit menjalin hubungan dengan orang lain
  • Sulit berkonsentrasi
  • Memiliki rasa takut berlebihan
  • Berubah menjadi pemurung
  • Melakukan tindak kekerasan

Dampak negatif diatas sangat perlu kita hindari karena hal tersebut bakal merugikan terhadap diri kita, lingkungan kita bahkan orang-orang terdekat kita. Maka dari itu mari simak pembahasan dibawah ini.

Di sepanjang hidup kita pasti pernah mengalami peristiwa yang menimbulkan trauma, entah itu tindak kekerasan, pelecehan atau peristiwa traumatis lainnya. Sebagai akibatnya, banyak yang mengalami trauma psikologis, yaitu reaksi normal terhadap peristiwa yang tidak normal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun