Mohon tunggu...
Riezki AkbarJulianto
Riezki AkbarJulianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional di UPN Veteran Yogyakarta

Mahasiswa Hubungan Internasional di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengungkap Sisi Terang Sang Penjahat Perang, Adolf Hitler (Bagian 2)

17 Oktober 2022   06:00 Diperbarui: 17 Oktober 2022   06:47 1250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Opini para pengamat militer, Motorisasi massal Jerman memiliki implikasi besar dalam kepentingan militer yakni menyediakan truk beserta pengemudi yang cakap dimana nantinya hal itu dapat digunakan untuk kepentingan perang. 

Beberapa ahli strategi perang Jerman saat itu menganggap bahwa Reichsautobahn dapat digunakan untuk kepentingan transportasi militer dengan menggunakan sekitar 100.000 truk yang mampu membawa 300.000 pasukan kejut ke seluruh perbatasan Nazi Reich dengan negara tetangga dalam waktu singkat yakni hanya selama 2 malam saja. Tetapi pada akhirnya, militer tidak menyetujui opini para pengamat militer tersebut. 

Hal ini dikarenakan militer masih sangat yakin dengan keuntungan mobilisasi pasukan berbasis moda transportasi berbasis rel yakni Kereta api. Para petinggi militer beranggapan bahwa kendaraan jalan memiliki kapasitas yang tidak lebih dari sepertiga kapasitas satu gerbong kereta api

Foto Pasukan Jerman dikirim ke medan tempur Menggunakan Kereta Api pada era PD II
Foto Pasukan Jerman dikirim ke medan tempur Menggunakan Kereta Api pada era PD II

Militer juga menganggap bahwa kendaraan besar seperti truk dan tank yang akan digunakan untuk mobilisasi militer memiliki beban yang sangat berat sehingga akan sangat merusak bagi Jalan raya seperti Reichsautobahn. 

Disamping itu, jalan raya memiliki beton berwarna dengan pembatas dan garis jalan berwarna putih yang dapat menjadi target sasaran yang empuk untuk serangan udara sehingga militer mengibaratkan Reichsautobahn sebagai madu yang jelas akan mengundang lebah ketika perang terjadi.


Pada masa awalnya, banyak yang menganggap bahwa motif pembangunan Reichsautobahn sangat bergantung pada kepentingan militer. Namun hal ini akhirnya terbantah oleh laporan badan intelijen Inggris pada tahun 1946 dimana rencana pembangunan segmen Reichsautobahn yang akan berguna bagi militer bahkan tidak diselesaikan. Kalaupun ada segmen yang selesai, segmen-segmen ini pun tidak digunakan sebagai kepentingan perang Nazi pada masa Perang Dunia 2. 

Salah satu Segmen Reichsautobahn yang melintasi pegunungan di daerah Drackensteiner Hang, tampak kontur jalan yang berkelok mengikuti pegunungan.
Salah satu Segmen Reichsautobahn yang melintasi pegunungan di daerah Drackensteiner Hang, tampak kontur jalan yang berkelok mengikuti pegunungan.

Fungsi Estetika Reichsautobahn

Tujuan lain dari proyek pembangunan Reichsautobahn ialah bahwa proyek ini akan menyatukan seluruh Jerman melalui sistem jaringan jalan raya yang terintegrasi dan rakyat Jerman akan bisa melihat keindahan negaranya dan juga wilayah-wilayah baru yang nantinya akan ditambahkan ke dalam Nazi Reich. 

Albert Speer selaku arsitek ulung pada era Nazi Reich juga menyatakan hal senada. Ia menyatakan bahwa Reichsautobahn akan memiliki desain seragam yang mengekspresikan persatuan seluruh wilayah Reich di bawah pemerintahan Adolf Hitler beserta Partai Nazi. Reichsautobahn juga dibangun tanpa merusak alam pegunungan dan hutan pada segmen yang dilalui, sehingga rakyat bisa menyaksikan keindahan negerinya sembari berkelana melalui Reichsautobahn.

Salah satu Jembatan Reichsautobahn yang membentang melintasi kawasan pegunungan Irschenberg
Salah satu Jembatan Reichsautobahn yang membentang melintasi kawasan pegunungan Irschenberg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun