Mohon tunggu...
Riefka Aulia
Riefka Aulia Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

http://riefkaulia.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Random

28 September 2011   08:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:32 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semburat oranye keabuan syamsu ke-16 di cakrawala bentala. Ia tak kunjung menyapa betari durga yang telah berdiri di tubir. Bubrakah? Atau....  hambar?

--------

Hujan kesekian setelah malam menyita pertemuan kita. Tak ada perjanjian. Aku ke sana, atau kau ke sini. Dan petir merapal: 'Saat bulan ke-3 muncul, renungkanlah perihal juntrungan. Saat Deneb Algiedi berkonstelasi penuh, itulah titik balik dari semua sasis.'

--------

Lantam menghujam sanubarimu. Repihan berbekas. Karena verbal! Jemu melihat tedeng aling-alingmu. Bolehkah setelah kau musnah, dalam epitaph mu ku tulis miang jelantang?! Akan ku gunakan dawat terbaik yang pernah ada agar tak lekas pudar dan tahan korosi.

Hei, miang jelantang! Jangan sampai kau membuat Betari Durga mengkal! Kau tak ingin tulahnya mengenaimu, kan?

Dan meski kau telah mendorongnya ke palung, kau lupa bahwa ia rama-rama.

--------

Dan di sebuah lembah yang dikelilingi perbukitan karst, sejauh mata memandang, sawah mengabut. Gadis itu menikmati tubuhnya diguyur hujan. Rambut legam sepunggungnya sudah terasa berat jika angin lembah mengajaknya menari. Meski petir bersahutan di segala penjuru tak membuatnya ia masuk rumah.

Tapi.. lihatlah lebih dekat. Hujan telah menyamarkan air matanya yang tumpah ruah. Petir telah menyamarkan suara sesenggukannya yang makin menjadi.

"Ramanda, apa beginikah caranya menikmati hidup?"

--------

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun